Viral di Media Sosial
PILU Kakak Adik Gantian Seragam dan Sepatu di Parung: Biaya Sekolah Nunggak, Tetangga Tak Bisa Bantu
Kisah pilu kakak beradik gantian seragam dan sepatu untuk sekolah. Biaya sekolah menunggak. Tetangga tidak bisa bantu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah pilu kakak beradik Haikal (18) dan Haezar (15) mesti bergantian seragam dan sepatu untuk sekolah menyita perhatian publik.
Mereka tinggal di Gang Sawo, Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Haikal dan Haizar diasuh oleh sang nenek bernama Sumiati (66) di rumah kontrakan tersebut.
Haikal dan Haizar memiliki adik perempuan bernama Calista (9).
Mereka juga tinggal bareng ibu kandung Nina Rahmadini yang menderita ODGJ.
Sedangkan ayah Haikal dan Haezar kabarnya telah meninggal dunia pada tahun 2020.
Tiap bulan keluarga Haikal harus merogoh uang Rp700 ribu untuk biaya kontrakan.
Tetangga Tidak Bisa Membantu
Satu diantara tetangga Haikal, Nurma merasa prihatin dengan kondisi kedua bocah yang masa mudanya kurang beruntung tersebut.
Namun, ia juga tidak dapat membantu keluarga mereka.
Pasalnya, keluarga Nurma juga memiliki keterbatasan sehingga tidak mampu berbuat banyak.
"Ya sebenarnya kasian sih, tapi bagaimana, namanya saya tetangga sama aja," ujar Nurma saat dijumpai, Kamis (18/9/2025).
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maupun biaya sewa kontrakan, mereka dibantu oleh keluarga besarnya.
Menurutnya dengan viralnya video kedua pelajar tersebut saat bergantian menggunakan seragam pramuka terdapat hikmah di baliknya.
Ia mengatakan saat ini keluarga tersebut khususnya Haikal dan Haezar telah mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak.
"Ya lebih bagus kalo memang viral mah, kalo kata saya lebih banyak yang bantu gitu, buat sehari-hari nya setiap hari juga pusing neneknya," katanya.
Lebih lanjut, Nurma pun berharap kedua pelajar tersebut dan adik perempuannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD mendapat lebih banyak lagi bantuan ke depannya.
"Soalnya kalo lihat neneknya kasian kadang, kasian udah tua, ngurusin cucu namanya bapaknya engga ada," katanya.
Tunggakan Biaya Sekolah
Haikal dan Haezar bersekolah di yayasan yang sama yakni Nurul Fajar di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Sang kakak, Haikal duduk di bangku kelas XII SMK Mutiara Insani jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Sementara adiknya, Haezar merupakan pelajar kelas IX di SMP Fajar.
Wakil Kepala Sekolah Bidang kesiswaan, Alvin mengungkap keseharian kedua pelajar tersebut saat di sekolah.
Menurutnya, kakak-beradik tersebut memiliki kepribadian yang cukup berbeda saat berada di lingkungan pendidikan.
"Seperti anak sekolah biasanya, sopan, percaya diri pede kalau dari kakaknya, cuma kalau untuk adiknya lebih pendiam," kata Alvin, Jumat (19/9/2025).
Di samping itu, ia menyebut adik-kakak tersebut pada umumnya sama dengan pelajar pada umumnya dalam mengkuti pembelajaran.
Tak ada prestasi menonjol yang dimiliki keduanya, namun keduanya bukan termasuk pelajar yang bermasalah.
"Aman sih, engga pernah bermasalah juga. Prestasi dari keduanya sama seperti yang lain, mengkuti pembelajaran, normal seperti biasa," katanya.
Haikal dan Haezar tercatat pernah memiliki tunggakan di sekolah karena belum ada uang untuk melunasinya.
Hal tersebut diungkap oleh relawan yang kini menjadi orang tua asuh Haikal dan Haezar yakni Ria Nuriani.
Ia mengatakan saat itu mendapat informasi dari rekan sesama relawan bahwa terdapat pelajar yang membutuhkan uluran tangan.
"Saya dapat laporan dari relawan bahwa ada anak yatim, dengan ibu depresi butuh bantuan, dulu bantuannya itu biaya sekolah," ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Dari laporan tersebut pihaknya pun langsung melakukan assessment terhadap yang bersangkutan.
Setelah mencatat segala kebutuhan yang diperlukan, ia pun mencarikan donatur untuk membantu keluarga tersebut.
Ria Nuriani mengatakan, pihaknya pertama kali memberikan bantuan kepada keluarga tersebut pada akhir tahun 2024 lalu.
Namun saat itu ia mengaku sempat lost contact karena handphonenya hilang sehingga komunikasi terputus.
Beberapa bulan kemudian ia kembali bisa berkomunikasi dengan keluarga tersebut dan kembali memberikan bantuan sebelum Haikal dan Haezar viral di media sosial.
Ria Nuriani mengatakan, bantuan yang diberikan diprioritaskan untuk pendidikan keduanya karena memiliki tunggakan di sekolah.
"Kalau yang kemarin kami bayar hari Sabtu itu dengan dua anak udah dipotong dari sekolah 50 persen jadi total yang harus dibayar Rp1.875.000, yang tahap awal kurang lebih Rp3 juta yang di bulan sembilan itu," ungkapnya.
Dibantu Pemkab Bogor
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memberikan bantuan seragam sekolah untuk Haikal dan Haezar.
Keduanya diundang langsung ke Pendopo Bupati Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rusliandy, menegaskan Pemkab bersama sekolah akan memastikan keduanya mendapat fasilitas pendidikan yang layak.
"Pemkab Bogor dalam hal ini Pak Bupati dan Dinas Pendidikan menyampaikan bantuan dana untuk seragam. SPP dari SMP Fajar dan SMK Fajar juga sudah gratis," ujar Rusliandy, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, kolaborasi pemerintah dan masyarakat sangat penting agar kasus serupa segera terdeteksi.
“Informasi seperti ini menjadi bahan evaluasi sekaligus melengkapi data warga yang memang membutuhkan perhatian dari pemerintah,” jelasnya.
Bupati Bogor juga menyampaikan apresiasi atas semangat Haikal dan Haezar yang tetap bersekolah meski terbatas fasilitas.
"Semangat terus sekolahnya adik Haikal dan Haezar, kejar cita-citamu dengan ilmu dan menjadi manusia bermanfaat di masa mendatang," ucap Bupati Bogor saat bertemu keduanya di pendopo. (TribunnewsBogor/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.