Ojol Tewas Ditabrak Rantis
Pengakuan Sopir Rantis yang Melindas Affan Kurniawan, Kapolda Metro Bongkar 7 Nama Anggota Brimob
Anggota Brimob pengendara rantis Brimob yang melindas Affan Kurniawan membuat pengakuan. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep membongkar tujuh nama.
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota Brimob pengendara kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas Affan Kurniawan membuat pengakuan.
Tujuh Anggota Brimob yang diamankan setelah rantis Brimob yang melindas driver ojek online itu di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) malam.
Ketujuh Anggota Brimob itu diperiksa Divisi Propam Polri, Jumat (29/8/2025).
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri membongkar ketujuh nama aAnggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis tersebut.
Pengakuan Sopir Rantis Brimob
Satu Anggota Brimob, sopir rantis Brimob, mengaku bila kendaraan yang dikendarainya berhenti di tengah kerumunan, maka seluruh penumpang di dalamnya akan dihakimi oleh massa.
Dia mengeklaim, pada momen tersebut, massa sudah melempari rantis Brimob menggunakan batu dan bom molotov.
"Jadi itu di jalan kan pertigaan, di kiri ada massa, di kanan massa, di depan massa dekat pom bensin. Itu mobil kalau saya berhentikan, habis pak. Pasti habis karena mereka sudah nyerang pakai batu, pakai cone block, pakai bom molotov," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Ia mengaku dalam kondisi tersebut, hanya memikirkan bagaimana menyelamatkan anggota lain yang berada di dalam rantis Brimob tersebut.
Kemudian, dirinya menyebut adanya perintah dari atasan yang juga berada di dalam rantis untuk tetap berjalan.
Namun, karena massa yang sudah berkerumun di sekitar lokasi, rantis Brimob pun tidak bisa bergerak.
"Saya harus berjuang terus, pokoknya harus selamat ini. Lima menit telat, habis kita pak. Soalnya massa sudah banyak gitu," ujarnya.
Terkait peristiwa saat melindas Affan, sopir tersebut mengaku tidak tahu adanya orang di depan rantis Brimob yang dikendarainya.
Dia kembali menegaskan hanya memikirkan keselamatan anggota lain yang berada di dalam rantis Brimob.
"Saya tidak mengetahui posisi korban karena saya tidak memperhatikan orang kanan-kiri," katanya.
Singkat cerita, tujuh anggota Brimob yang berada di dalam rantis tersebut pun berhasil lolos dari kepungan massa.
Anggota Brimob lainnya menyebut, dalam situasi mencekam itu, pintu mobil sempat ditarik massa pendemo sehingga membuat nyawa mereka terancam.
“Waktu saya maju blokade itu banyak pendemo mengikuti pak, massa itu sempat mau membuka pintu pak,” ujar anggota Brimob tersebut dalam pemeriksaan Propam yang disiarkan live, Jumat (29/8/2025).
Ia mengaku bersama rekannya berusaha keras menahan pintu mobil agar tidak sampai terbuka. Menurutnya, jika pintu sampai kebuka, keselamatan mereka terancam.
“Ada pak belakang, saya bersama Barakha D dan Bripka M menahan pintu pak. Bagaimana caranya pintu jangan sampai kebuka. Kalau kebuka pasti mati kita,” ungkapnya.
Situasi semakin mencekam karena massa tidak hanya berusaha membuka pintu, tetapi juga melempari mobil dengan batu.
“Pemotor mengikut (kejar) pak, melempari (batu),” ujarnya.
Tak hanya itu, ia mengungkap mobil yang mereka tumpangi juga mengalami kendala teknis.
Sang sopir menyebut kendaraan tidak bisa melaju cepat setelah terkena lemparan massa.
“Setelah itu, saya lihat kaca belakang. Disitu driver bilang mobil ini tidak bisa melaju cepat, ada trouble. Entah karena dilempar mesinnya kena atau apa sehingga mobil itu tidak bisa melaju cepat pak,” katanya.
Menurut pengakuannya, kondisi tersebut membuat massa semakin mudah mengejar dan mengiringi mobil mereka.
Bahkan, ratusan orang bermotor terus menekan agar mobil berhenti.
“Disitulah massa semakin mengiring kita pak, upayakan mobil ini berhenti pak. Bagaimana caranya berhenti sama massa. Dikejar sampai Kwitang sampai gerbang mako sat,” katanya.
Lebih lanjut, Ia menegaskan, situasi baru mereda setelah mobil berhasil masuk ke markas Mako Brimob di Kwitang.
“Jadi begitu kita masuk mako gerbang ditutup udah pak,” tuturnya.
Nama Anggota Brimob Terungkap
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri akhirnya mengungkap nama Anggota Brimob saat menemui massa aksi yang berunjuk rasa menuntut keadilan atas wafatnya driver ojol Affan Kurniawan, Jumat (29/8/2025).
Asep hadir di tengah-tengah massa mahasiswa yang sebelumnya menjebol gerbang Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Massa aksi meminta Irjen Asep berkomentar atas tragedi yang menimpa Affan.
Asep pun mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Affan yang terlindas mobil Brimob di Pejompongan.
Di depan ribuan mahasiswa, Asep memastikan proses hukum terhadap tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil barakuda akan berjalan transparan.
Namun, massa aksi terlihat belum puas dan meminta Asep menyebutkan nama-nama pelaku. Asep kemudian membacakan nama-nama tujuh anggota Brimob tersebut.
"Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharaka Jana Edi, Bharaka Yohanes David, Bripka Rohmat, Kompol Cosmas," ungkap Kapolda.
Sementara itu, ratusan personel Brimob telah berbaris membuat barikade untuk menghalau massa mahasiswa.
Sejumlah kendaraan taktis (rantis) juga telah disiagakan di dekat gerbang Polda Metro Jaya.
Sebelum merangsek masuk, massa juga sempat melempari sejumlah mobil polisi menggunakan berbagai benda.
Salah satu mobil Provos terlihat mengalami kerusakan parah.
Pernyataan Kadiv Propam Polri
Sedangkan, Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim, mengungkapkan bahwa Bripka R menjadi pengemudi mobil Rantis Brimob tersebut, kemudian di kursi penumpang di sebelah pengemudi diduduki oleh Kompol C.
Sementara itu, lima Anggota Brimob terduga pelaku duduk di belakang, yakni Aipda R, Briptu D, Bripda M, Bharaka D, dan Bharaka Y.
"Hasil identifikasi sementara yang sudah kita dapatkan, yaitu ditemukan 2 orang yang duduk di depan, termasuk pengemudi kendaraan tersebut dan 5 orang lainnya dalam posisi duduk di belakang," ungkap Karim, Jumat (29/8/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Adapun pengemudi yang mengemudi kendaraan tersebut yaitu Bripka R, sedangkan yang duduk di sebelah pengemudi yaitu Kompol C, sedangkan yang duduk di belakang adalah 5 orang yaitu Aipda R, Briptu D, Bripda M, Bharaka D, dan Bharaka Y. Ini hasil sementara yang sudah kita dapatkan, yang sudah terkonfirmasi, dan sudah kita pastikan," jelasnya.
Terkait dengan masalah lainnya, Karim menyatakan bahwa saat ini masih proses pemeriksaan dan klarifikasi dari para terduga pelaku.
Selain itu, saksi-saksi yang ada di lokasi juga akan dimintai keterangan.
"Sedangkan untuk substansi ataupun masalah lainnya masih dalam tahap pemeriksaan dan klarifikasi."
"Klarifikasi ini tentukan akan kita mintai keterangan, bukan hanya dari terduga saja, tapi saksi-saksi orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut," ucapnya. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.