Viral di Media Sosial

Serupa Raya, 2 Balita di Bengkulu Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung, Dokter Ungkap Hasil Rontgen

Kasus cacingan ekstrem yang menimpa Raya (4), bocah asal Sukabumi kembali terjadi. Kini menimpa kakak beradik di Bengkulu.

Kompas TV
2 BALITA CACINGAN PARAH - Kasus cacingan parah terjadi di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Dua kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1 tahun 8 bulan), mengalami cacing parah yang mengakibatkan mereka dirawat di rumah sakit. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus cacingan ekstrem yang menimpa Raya (4), bocah asal Sukabumi kembali terjadi.

Diketahui akibat tubuh mungilnya dipenuhi cacing, Raya meninggal dunia.

Kini kasus cacingan parah tersebut terjadi di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu

Dua kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1 tahun 8 bulan), mengalami cacing parah yang mengakibatkan mereka dirawat di rumah sakit. 

Ka, yang pertama kali menunjukkan gejala caciangan.

Kejadian ini terungkap pada Minggu (13/9/2025), sekitar pukul 18.00 WIB, ketika cacing terlihat keluar dari hidung dan mulut Ka. 

Ia kemudian dilarikan ke RSUD Tais, Kabupaten Seluma, sebelum dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu, Senin (15/9/2025).

Ditemukan Gumpalan Cacing di Perut 

Direktur RSUD Tais, Eva Debora Siahaan menjelaskan, setelah dilakukan rontgen, ditemukan gumpalan cacing di perut Ka. 

"Ka dirawat intensif di RSUD. Menurut dokter spesialis anak, Ka harus dioperasi karena gumpalan cacing sudah tidak bisa dikeluarkan secara normal," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon. 

Selain mengeluarkan cacing dari hidung dan mulut, Ka juga mengalami demam tinggi, batuk berdahak, gelisah, dan sesak napas. 

Eva menambahkan, karena Ka harus dioperasi, pihak rumah sakit merujuknya ke dua rumah sakit yakni RSUD M Yunus dan RS Ummi di Kota Bengkulu

"Menggunakan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) karena pasien BPJS, maka RSUD M Yunus merespons dan Ka sudah dirujuk," ujarnya. 

Pihak RSUD Tais melakukan wawancara mendalam dengan keluarga pasien, yang kemudian mengungkapkan bahwa kakak Ka, Aa, juga mengalami cacingan.

"Setelah kami wawancara pihak keluarga, observasi Aa yang merupakan kakak Ka diketahui bahwa Aa juga sama seperti Ka, ada gumpalan cacing di perutnya," jelas Eva. 

Sebagai tindak lanjut, pihak RSUD Tais merujuk Aa ke RS Ummi untuk dioperasi. 

"Jadi selama ini pihak keluarga tidak menyadari bahwa kakak beradik itu mengalami serangan cacing parah," tambahnya. 

Penyebab Cacingan

Eva menjelaskan, penyebab terjangkitnya penyakit cacing ini adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti sering bermain di tanah, tidak menggunakan sandal, dan tidak mencuci tangan serta kaki sebelum makan. 

"Jadi telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini. Kuku tangannya kotor penuh tanah," ungkap Eva. 

Ia juga mengingatkan para orangtua untuk selalu menjaga kebersihan anak. 

"Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan terpenting cuci tangan dan kaki sebelum makan. Terpenting juga setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting untuk mewaspadai anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesan Eva. 

Saat ini, kedua kakak beradik tersebut sedang menjalani perawatan dan pengobatan intensif di RSUD M Yunus dan RS Ummi.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

  

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved