Pengakuan Mahasiswa Unsri Usai Paksa Puluhan Juniornya Saling Cium, Ngaku Dapat Ide dari Alumni

Pengakuan mahasiswa Jurusan Tekni Pertanian, Universitas Sriwijaya (Unsri) setelah memaksa puluhan juniornya untuk saling mencium saat perpeloncoan.

Tangkapan layar Instagram
PAKSA MABA SALING CIUM - Terkuak pengakuan mahasiswa Jurusan Tekni Pertanian, Universitas Sriwijaya setelah memaksa puluhan juniornya untuk saling mencium saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak pengakuan mahasiswa Jurusan Tekni Pertanian, Universitas Sriwijaya (Unsri) setelah memaksa puluhan juniornya untuk saling mencium saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek). 

Aksi perpeloncoan tak laik tersebut viral di media sosial.

Di video yang viral terlihat puluhan mahasiswa baru (Maba) dikumpulkan di lapangan. 

Mereka dipaksa duduk berhadapan secara berpasangan, baik laki-laki maupun perempuan, lalu disuruh untuk saling mencium. 

Suasana makin ramai ketika terdengar suara senior yang menertawakan aksi tersebut.

“Giliran cium cewek dak malu, giliran kawan dewek malu,(Giliran ciuman cewek nggak malu, tapi giliran sama dengan kawan sendiri malu)” ucap salah satu senior dalam rekaman itu.

Fenomena ini langsung menuai kritik keras dari warganet. 

Lalu sejumlah senior yang terdiri dari pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himateta) yang terlibat dalam perpeloncoan tersebut akhirnya muncul dan buka suara.

Salah satu mahasiswa mengaku mendapatkan ide untuk memaksa maba saling cium dari seorang alumni.

"Saya penggerak kegiatan tersebut, dimana saya mendapatkan ide dari alumni," ucapnya.

Mahasiwa lain lalu meminta maaf dan mengaku tidak berpikiran panjang saat melakukan aksi tersebut.

“Kami mungkin tidak berpikir panjang untuk melakukan hal tersebut, dan kami ingin memohon maaf sebesar-besarnya,” jelasnya.

“Karena keteledoran dari pihak kami yang tidak berpikir panjang,” lanjutnya.

Himpunan Dibekukan

Buntut memaksa maba saling mencium, Himateta dibekukan. 

Sekretaris Unsri Alifitri mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 tentang ketentuan pelaksanaan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2025/2026, tidak diperkenankan adanya kegiatan perundungan, perpeloncoan, bahkan pelecehan seksual.

“Atas kejadian tersebut, Himateta dibekukan sementara untuk satu tahun ke depan. Kemudian, ketua angkatan 2023, serta ketua dan anggota panitia pelaksana kegiatan tersebut akan dipanggil,” kata Alifitri kepada wartawan, Selasa (23/9/2025). 

Alifitri mengatakan, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan. 

“Jika terjadi pelanggaran, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Sriwijaya,” ujarnya. 

Alifitri juga meminta para Maba untuk tidak mengikuti instruksi para panitia bila dianggap menyalahi aturan. 

Sebab, seluruh kegiatan kampus telah tercantum sesuai aturan yang diberikan. 

“Kepada mahasiswa baru Universitas Sriwijaya agar tidak melayani ajakan dari pihak manapun untuk melakukan pelanggaran terhadap aturan berupa tindak kekerasan, perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi,” tegasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved