Murid Keracunan MBG

7 Fakta 20 Siswa SDN Gedong 01 Jaktim Keracunan MBG, Wartawan Dicekik Liput SPPG Pasar Rebo

7 fakta 20 pelajar SDN Gedong 01 Jakarta Timur keracunan MBG. Wartawan dianiaya saat liput SPPG Pasar Rebo.

|
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KERACUNAN MBG - Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). Sebanyak 20 siswa di SDN Gedong 01, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan setelah menyantap mie goreng Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak 20 siswa di SDN Gedong 01, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan setelah menyantap mie goreng Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025).

Insiden keracunan itu diwarnai penganiayaan terhadap wartawan saat mendatangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2 salah satu dapur MBG yang diduga menjadi sumber makanan keracunan.

Terkini, pemberian makan bergizi gratis (MBG) pada SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur dihentikan sementara usai kasus 20 siswa diduga keracunan.

TribunJakarta.com merangkum 7 fakta mengenai keracunan MBG yang menimpa pelajar SDN Gedong 01:

1. Kronologi

Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya mengatakan kejadian bermula ketika para siswa mengkonsumsi menu mie goreng MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Saat dimakan sama anak-anak kelas I dan kelas II ada yang muntah-muntah. Akhirnya Wali Kelasnya langsung menyuruh stop makan semua," kata Wayan saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo 20 siswa SDN Gedong 01 tersebut menunjukkan gejala muntah-muntah, sakit perut, pusing, dan mual.

Dari 20 siswa, lima orang di antaranya sempat dibawa tim medis Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

"Tadi ada lima orang yang dibawa ke rumah sakit, tapi jam 12.00 WIB sudah pulang. Jadi tidak ada yang dirawat. Untuk yang 15 orang tidak dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Wayan menuturkan tim medis dari Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo pun sudah memberikan sejumlah obat kepada anak-anak yang mengalami keluhan medis diduga akibat keracunan.

Sementara terkait kasusnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur.

"Kita sudah mengambil sampel makanan dan meminta keterangan terhadap pihak (dapur) MBG Kelurahan Gedong. Sampai saat ini masih kita mintai keterangan lebih lanjut," tuturnya.

2. Polisi Ambil Sampel MBG

KERACUNAN MBG JAKTIM - Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan MBG, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KERACUNAN MBG JAKTIM - Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat memberikan keterangan terkait kasus dugaan keracunan MBG, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (Bima Putra/TribunJakarta.com)

Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur mengambil sampel  Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi murid SDN 01 Gedong.

Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya mengatakan pengambilan sampel makanan itu guna keperluan penyelidikan kasus dugaan 20 siswa SDN 01 Gedong keracunan usai menyantap MBG.

Menu MBG yang diselidiki itu berupa mie goreng, telur goreng, tahu, capcai, dan buah stroberi hasil olahan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Kita sudah mengambil sampel makanan dan meminta keterangan terhadap pihak (dapur) MBG Kelurahan Gedong," kata Wayan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025).

Nantinya sampel makanan tersebut akan diperiksa lebih lanjut melalui uji laboratorium untuk memastikan penyebab 20 murid SDN 01 Gedong muntah usai menyantap makanan.

Dalam hal ini Polsek Pasar Rebo juga berkoordinasi dengan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Sudin Kesehatan Jakarta Timur untuk menangani kasus.

"Kita gabungan bersama BPOM, dari Kesehatan (Puskesmas), dari Wali Kota juga. Saat ini masih proses penyelidikan. Untuk saksi yang kita mintai keterangan sudah lima orang," ujarnya.

Wayan menuturkan, berdasar hasil penyelidikan sementara, terdapat lima sekolah yang menerima menu MBG dari SPPG dengan menu sama.

Namun hanya siswa SDN 01 Gedong yang siswanya diduga mengalami keracunan, sementara empat sekolah lain tidak karena para siswanya belum sempat menyantap menu MBG.

3. 5 Saksi Diperiksa

KERACUNAN MBG - Tampak SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KERACUNAN MBG - Tampak SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SDN Gedong 01.

Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya mengatakan hingga kini sudah ada lima orang saksi dimintai keterangan terdiri dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan pihak sekolah.

"Dari pihak SPPG ada tiga orang yang kita mintai keterangan, yang memasak (makanan) dan pengantar makanan," kata Wayan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025).

Sementara untuk pihak SDN Gedong 01 ada dua orang yang dimintai keterangan terkait kasus dugaan keracunan 20 murid, yakni kepala sekolah dan seorang guru mengetahui kejadian.

Lantaran masih proses pemeriksaan, Polsek Pasar Rebo belum dapat memastikan penyebab hingga 20 siswa mengalami sakit kepala, mual, hingga muntah usai menyantap MBG.

"Kalau tadi kita perhatikan mie-nya (menu MBG) ada yang kering dan ada yang basah. Jadi yang setengah matang kering tidak berbau, tapi yang masak terlalu lama ada indikasi bau," ujarnya.

4. MBG Dihenatikan

Pemberian makan bergizi gratis (MBG) pada SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur dihentikan sementara usai kasus 20 siswa diduga keracunan.

Plt Kepala SDN Gedong 01, Kurniasari mengatakan pemberian MBG dihentikan hingga hasil uji laboratorium sampel menu makanan MBG untuk memastikan penyebab kasus rampung.

"Tidak (diberikan) sementara. Tadi dari pihak Puskesmas sudah datang mengambil sampel, berikut juga dengan muntahan (siswa)," kata Kurniasari di Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025).

Menurut SDN Gedong 01 usai kejadian tim medis dari pihak Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sudah mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi anak-anak.

Tim medis Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo juga sudah mengambil sampel makanan dan muntahan para siswa, untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium memastikan penyebab kejadian.

"Karena belum ada statement (keterangan) apapun dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan maka dari pihak sekolah tidak bisa mengatakan kalau itu adalah keracunan," ujarnya.

Sementara terkait kondisi siswa, Kurniasari menuturkan dari total 20 murid yang mengalami gejala lima di antaranya sempat dibawa ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapat penanganan medis.

Namun mereka tidak sampai menjalani rawat inap, karena beberapa jam usai mendapat penanganan kondisinya dinyatakan sudah membaik sehingga dapat diperbolehkan pulang.

"Menu (MBG) tadi mi goreng, tahu Sumedang goreng, oseng sawi dengan wortel, telur dadar dan buah stroberi. Untuk kondisi anak-anak sekarang sudah baik, tidak ada yang dirawat," tuturnya.

5. Wartawan Dicekik

Penganiayaan bermula ketika wartawan mendatangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2, salah satu dapur MBG yang diduga menjadi sumber makanan keracunan.

Mereka hendak mengonfirmasi proses produksi makanan MBG yang dikonsumsi siswa SDN 01 Gedong.

Namun, saat awak media mengambil video di luar area SPPG, mereka justru mendapat tindakan represif dari seorang oknum pegawai.

“Enggak lama saya lihat ada mobil SPPG Gedong 2 datang, kemudian saya ambil video dan si bapak itu ngelarang. Saya bilang, ini area publik, di luar area SPPG, enggak bisa larang-larang,” ujar Munir, wartawan Warta Kota.

Setelah rombongan wartawan hendak meninggalkan lokasi, mereka dihampiri kembali oleh oknum yang sama.

“Tiba-tiba bapak yang tadi sudah kepalkan tangannya mau pukul saya, terus tiba-tiba malah cekik saya dan rekan saya,” kata Munir.

Rekan Munir dari MNC TV juga nyaris terkena pukulan. Pegawai SPPG lain disebut sempat melerai dan menahan pelaku. 

Insiden ini terjadi di tengah sorotan publik terhadap program MBG, menyusul kasus keracunan makanan yang dialami puluhan siswa SD di Jakarta Timur.

6. Respon Polisi

Polisi tengah menyelidiki dugaan kekerasan terhadap sejumlah wartawan yang hendak meliput dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Insiden terjadi saat awak media mencari informasi terkait keracunan makanan yang menimpa 20 siswa SDN 01 Gedong.

“Betul, ini barusan merapat ke Polsek buat laporan.Sudah diantar untuk visum. Laporan kita tindak lanjuti,” ujar Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya, Selasa (30/9/2025).

7. BGN Angkat Bicara

Secara terpisah, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menerangkan, wartawan harus mematuhi prosedur yang ada saat melakukan kunjungan ke SPPG.

Dalam pesan WA yang diterima, Hida menegaskan, kunjungan ke SPPG tidak boleh sembarangan dilakukan dan harus sepengetahuan BGN.

Prosedur ini harus dilakukan agar kunjungan ke SPPG dapat berjalan dengan tertib.

Kunjungan seperti peliputan, pendokumentasian kondisi SPPG, penelitian, wawancara dengan pihak SPPG, hingga alasan sederhana seperti ingin menyaksikan proses di dalam SPPG bahkan sidak dari pemerintah pusat harus didahului dengan bersurat resmi ke BGN.

"Tentu kami terbuka, namun tetap selektif dalam menerima kunjungan. Hal ini dikarenakan proses di dalam SPPG tidak boleh terganggu oleh aktivitas dari luar," ujar Hida di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Pihaknya beralasan, kunjungan yang dilakukan  mendadak dapat mengganggu kinerja relawan dapur, memengaruhi faktor higienis dan keamanan pangan, serta kurangnya kesiapan pihak SPPG dalam penerimaan tamu.

BGN berharap agar prosedur dalam proses pelaksanaan MBG dapat dipahami oleh semua kalangan, termasuk keterbatasan akses dalam mengunjungi SPPG.

Rekapan Berita

Sebanyak 20 siswa mengalami gejala muntah, sakit perut, dan pusing usai menyantap menu mie goreng MBG. Lima siswa sempat dirawat di RSUD Pasar Rebo, namun seluruhnya sudah pulang.

  • Penyelidikan Berjalan

Polsek Pasar Rebo dan Satreskrim Polres Metro Jaktim telah mengambil sampel makanan dari dapur MBG serta memeriksa pihak penyedia untuk menelusuri penyebab


(TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved