Marak Kasus Keracunan MBG di Jakarta, Dinas KPKP Temukan SPPG Langgar SOP 

Kasus dugaan keracunan akibat menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi perhatian serius Pemprov DKI Jakarta.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KERACUNAN MBG - Tampak SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). Mayoritas siswa SDN Gedong 01 di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) kembali bersekolah. TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kasus dugaan keracunan akibat menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi perhatian serius Pemprov DKI Jakarta.

Meski program ini dijalankan pemerintah pusat, namun belakangan banyak anak-anak Jakarta yang turut jadi korban.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta pun turun tangan melakukan monitoring terhadap ratusan Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di ibu kota.

“Kami sudah mengecek ya, terkait dengan SOP, mulai dari bahan baku tersebut masuk dapur di SPPG, sampai dengan didistribusikan ke sekolah-sekolah,” ucap Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jumat (3/10/2025).

Dari hasil pengecekan itu ditemukan sejumlah SPPG tak menjalankan SOP sesuai standar yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Meski demikian, Hasudungan tak menjelaskan lebih lanjut SPPG mana yang tak menjalankan SOP dengan baik.

“Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas. Tetapi ketika kita melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Hasudungan menjelaskan, SOP yang dilanggar sebagian besar terkait pendistribusian makanan ke sekolah-sekolah.

“Jadi ada namanya titik kritis pangan. Jadi bukan hanya berfokus kepada pengolahan. Kadang-kadang sudah selesai diolah untuk mendistribusikan itu sebenarnya untuk di suhu ruang itu kan maksimal 4 jam,” tuturnya.

“Tapi kadang karena mungkin saking banyaknya produksi, jadi tidak secepat-cepat didistribusikan ke sekolah. Jadi sudah mulai agak kurang baik,” sambungnya.

Kasus MBG di Jakarta 

Kasus dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) marak terjadi di sejumlah wilayah, tak terkecuali di Jakarta.

Teranyar, ada 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang jadi korban.

Mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap menu mie goreng, telur, oseng sawi, wortel, dan stroberi yang disajikan.

Bahkan, lima di antaranya dilaporkan harus dilarikan ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kasus serupa sebelumnya juga terjadi di SMAN 15 Jakarta, Tanjung Priok pada Selasa (23/9/2025) kemarin.

Total ada tujuh pelajar yang diduga mengalami gejala keracunan dan tiga di antaranya sampai harus dilarikan ke RSUD Tanjung Priok.

Ciri-ciri Keracunan 

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang membeberkan, tujuh anak di SMAN 15 Jakarta mengalami gejala kesehatan.

Mereka menunjukkan gejala tertentu seperti mual dan sakit perut.

"Yang didistribusikan ke SMA 15 itu 641 (paket). Kemudian di SPPG, SPPI, SPPI-nya ini, yang kepala SPPG-nya dapat kabar bahwa ada yang diduga seperti kayak keracunan," ucap Nanik saat dikonfirmasi awak media, Selasa malam.

Tiga pelajar yang merupakan siswi kelas XII dan siswi kelas X bahkan dilarikan ke RSUD Tanjung Priok. 

"Semua sudah pulang. Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang," kata Nanik.

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved