Bukan Cuma di Tangerang, Sekolah Internasional di Kelapa Gading Jakut Diancam Bom, Ini Tuntutannya
Bukan cuma di Tangerang, Sekolah NJIS di Kelapa Gading, Jakut menerima ancaman bom,Selasa (7/10/2025). Tim Gegana dikerahkan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) menerima ancaman bom pada Selasa (7/10/2025).
Ancaman teror bom itu diterima pihak sekolah lewat pesan singkat atau SMS yang dikirim ke marketing sekolah tersebut.
North Jakarta Intercultural School (NJIS) berlokasi di Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
"Pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2025 sekitar pukul 05.09 WIB, nomor marketing sekolah NJIS atas nama Ibu Dewi mendapat pesan dari nomor +2349165620857," ucap Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/10/2025).
Pesan berbahasa Inggris itu berisi ancaman bahwa sekolah telah dipasangi bom. Berikut terjemahan isi pesannya:
"Pesan untuk semua, kami punya bom di sekolahmu. Bomnya akan meledak dalam 45 menit. Jika kamu tidak setuju, bayar 30.000 dolar Amerika ke alamat Bitcoin kami di bawah ini: 17TbltoK4kojSn4sSogJuZgRzvTx1Qi4XT," bunyi pesan tersebut.
"Jika kamu tidak mengirim uangnya! Kami akan segera meledakkan bomnya. Hubungi POLISI, kami akan meledakkan bomnya di tempat," sambung pesan itu.
Lalu pada pukul 21.30 WIB, Manajer Operasional Sekolah, Tio, menghubungi Koordinator Lapangan Sekuriti, Deden, untuk memberitahukan pesan ancaman tersebut.
Deden lalu menyampaikan ancaman itu kepada anggota Binmas Polsek Kelapa Gading.
"Selanjutnya saudara Deden, mendatangi Mako Polsek Kelapa Gading guna melaporkan peristiwa tersebut," jelas Seto dikutip dari Kompaas.com
Oleh karena itu, polisi dari Polsek Kelapa Gading bersama Tim Gegana dari Polda Metro Jaya melakukan penyisiran bom di sekolah tersebut.
Tim Gegana Diterjunkan
Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya melakukan penyisiran menyeluruh pada Rabu (8/10/2025).
Pemeriksaan lapangan melibatkan puluhan personel dan beberapa peralatan pendeteksi untuk memastikan keamanan lingkungan sekolah.
“Pukul 08.00 WIB, telah dilakukan penyisiran Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya di sekolah NJIS di Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta Utara,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Seto Handoko saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).
Sekitar 21 personel Detasemen Gegana dikerahkan untuk menyisir seluruh area sekolah.
Penyisiran disaksikan pula oleh personel dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading.
Tim memeriksa ruang-ruang vital sekolah, termasuk ruang penerimaan tamu, ruang kepala sekolah, laboratorium, ruang kelas, area luar ruangan, kantin, lobi, dan taman bermain.
Dalam proses penyisiran, Gegana menggunakan sejumlah peralatan khusus untuk mendeteksi dan menilai potensi benda berbahaya, seperti pemindai, metal detector genggam, robot penjinak, videoskop, dan alat deteksi lain yang relevan.
Ancaman Sekolah di Tangerang

Dua sekolah internasional di wilayah Tangerang, Banten juga diguncang ancaman bom yang dikirim melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik (email), pada Selasa (7/10/2025).
Pelaku misterius menuntut uang tebusan sebesar 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 497,7 juta, dengan ancaman ledakan jika permintaan tidak dipenuhi dalam waktu 45 menit.
Isi pesan ancaman tersebut menyebut secara langsung bahwa bom telah dipasang di area sekolah.
“Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami,” tulis pengirim dalam pesan yang diterima pihak sekolah.
Pesan bernada teror itu dikirim dari nomor dengan kode telepon +234, yang mengindikasikan asal luar negeri, tepatnya Nigeria.
Dalam pesan lanjutan, pelaku menegaskan bahwa bom akan diledakkan apabila pihak sekolah menghubungi polisi atau gagal mengirim uang tebusan.
“Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telpon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu,” lanjutnya.
Dua sekolah yang menjadi sasaran ancaman adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School (MIS) di Kota Tangerang Selatan.
Kedua sekolah tersebut menerima pesan serupa dari nomor yang sama. Menanggapi laporan tersebut, Polres Tangerang Selatan bersama Gegana Polda Metro Jaya langsung bergerak cepat dengan menurunkan personel ke lokasi.
“Itu pesan disampaikan ke WhatsApp maupun email ke pihak manajemen kedua sekolah itu,” ujar Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, di Tangerang, Selasa dikutip Kompas.com.
Menurut Victor, aparat melakukan penyisiran dan pemeriksaan di seluruh area sekolah untuk memastikan keamanan lingkungan belajar.
“(Ancaman) dari nomor yang sama. Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini. Nanti kita akan sampaikan hasilnya,” katanya.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi memastikan tidak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan di kedua sekolah internasional tersebut.
“Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di Sekolah Mentari Interkultural School dan Jakarta Nanyang School. Ancaman itu dikirim melalui WhatsApp dan email,” ungkap Victor.
Polisi kini menyelidiki pelaku pengirim ancaman teror bom kepada dua sekolah internasional di wilayah Tangerang tersebut.
Berita Terkait
- Baca juga: 3 FAKTA Geger Ancaman Bom di 2 Sekolah Tangsel: Bermula dari Teror Lewat WA, KBM Tak Terganggu
- Baca juga: Tim Gegana Pastikan Tak Ada Bom di TKP Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel
- Baca juga: Kronologi 4 Pemuda Mampang Bakar Halte Transjakarta, Bilang Jalan-jalan tapi Bawa Bom Molotov di Tas
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.