Baru Numpang Dua Hari, Pekerja Proyek di Kembangan Jakbar Tega Habisi Rekan Kerja

Seorang pekerja proyek di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, tewas ditikam rekan sekontrakannya sendiri. 

Warta Kota
Ilustrasi - Seorang pekerja proyek di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, tewas ditikam rekan sekontrakannya sendiri, pada Jumat (3/10/2025) 

Detik-detik pembunuhan terjadi pada tanggal 28 Agustus 2025 siang, menjelang pukul 14.30 WIB.

Siang itu, Aco tengah berkunjung ke kontrakan Indri yang belakangan telah menjadi kekasih barunya.

Ketika Indri sedang mandi, Aco mengecek ponsel yang bersangkutan dan mendapati bahwa wanita itu masih saling bertukar pesan dengan Caka.

Adapun Caka merupakan mantan kekasih Indri yang baru saja putus hubungan empat hari sebelum pembunuhan terjadi.

Karena kesal Indri dan Caka masih saling menghubungi via aplikasi pesan singkat, Aco pun marah dan mencoba menantang pria itu.

"Dia nantang saya via WhatsApp sama Messenger, dia bilang gitu, weh elu cowok bukan, kalo lu cowok sini samperin gua ke kontrakan cewek gua," ungkap Caka saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (19/9/2025).

Merasa ditantang, Caka segera mendatangi kontrakan itu dan langsung menemui Aco dan Indri.

Dengan penuh amarah karena ditantang korban yang usianya jauh di bawahnya, Caka melabrak Aco sampai terjadilah adu mulut.

Saat itu lah, sekitar pukul 14.30 WIB, Caka mengeluarkan badik yang telah disiapkannya dan menikam Aco dari belakang.

Setelah penusukan terjadi, Aco ditinggalkan begitu saja oleh Caka dan Indri.

Mereka kabur setelah mengetahui Aco terkapar dalam kondisi bersimbah darah dan akhirnya kehilangan nyawa di kamar kontrakan itu.

"Saya kabur naik sepeda motor ke Petamburan, terus lanjut ke Brebes, terus ke Bengkulu. Pertama pakai bus ke Brebes, terus naik bus lagi kabur ke Bengkulu, ke rumah teman, kenalan saya aja," ungkap Caka.

Berdasarkan hasil autopsi yang dikeluarkan dokter forensik, Aco meregang nyawa dengan luka tusuk di punggung.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, badik sepanjang 30 sentimeter yang dihujamkan Caka ke punggung korban langsung mengenai paru-parunya.

"Sehingga korban tidak mendapatkan suplai oksigen atau asupan darah, dengan hal ini yang menyebabkan korban meninggal karena paru-parunya collapse atau kempes," jelas Onkoseno.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved