Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ledakan di SMAN 72 Bikin Geger, Pramono Perintahkan Disdik Awasi Perilaku Murid Sejak Ini

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginsturksikan Dinas Pendidikan untuk memperkuat upaya pencegahan dan pendidikan karakter.

TRIBUNJAKARTA.COM/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beserta jajarannya saat ditemui di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025). Terkini, Pramono menginsturksikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk memperkuat upaya pencegahan dan pendidikan karakter agar insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta tak terulang kembali di kemudian hari. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginsturksikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk memperkuat upaya pencegahan dan pendidikan karakter agar insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta tak terulang kembali di kemudian hari.

Pramono menegaskan, insiden di SMA Negeri 72 menjadi peringatan penting bagi semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan tenaga pendidik untuk lebih aktif melakukan pengawasan terhadap perilaku dan lingkungan belajar siswa.

“Saya akan meminta Kepala Disdik, bu Nahdiana untuk hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dipelajari oleh tadi anak yang kemudia tersangkut persoalan hukum itu dilakukan pencegahan,” ucapnya, Kamis (13/11/2025).

Perilaku Pelajar Perlu Diawasi Sejak Dini

Gubernur Pramono menyebut, pelaku yang kini berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) terpengaruh tayangan di internet.

Karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan literasi digital dan pendampingan psikologis bagi pelajar.

“Dia kan terinspirasi dari itu, memang spekulasinya berbagai hal, tetapi kalau lihat video CCTV, kemudian juga persiapan dengan tujuh bahan peledak, saya yakin pasti itu karena terinspirasi, terpengaruh oleh apa yang dia tonton,” ujarnya.

Pramono Bantah Ada Bullying

Orang nomor satu di Jakarta ini juga meluruskan berbagai spekulasi di masyarakat yang mengkaitkan aksi tersebut dengan tindakan bullying atau perundungan yang dialami pelaku di lingkungan sekolah.

Ia menegaskan, kasus ini murni karena pengaruh tontonan, bukan masalah sosial antarsiswa.

“Ini tidak ada hubungan sama sekali dengan diskriminasi. Tidak ada sama sekali dengan intoleransi. Karena yang melakukan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan itu,” tuturnya.

Arahan untuk Disdik DKI Jakarta

Sebagai langkah konkret, Pramono meminta Disdik DKI Jakarta segera meningkatkan pengawasan, pembinaan, serta sosialisasi pencegahan kekerasan dan perilaku ekstrem di sekolah.

“Saya akan meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk dilakukan pendidikan dan pemcegahan, karena yang seperti itu dampaknya sangat tidak baik,” tuturnya.  

Ledakan di SMAN 72 Bikin Geger

Sebelumnya, SMAN 72 Jakarta sempat digegerkan dengan adanya ledakan yang terjadi masjid sekolah saat salat Jumat pada 7 November kemarin.

Insiden ini diduga disebabkan oleh bom rakitan yang diledakan oleh salah satu murid kelas 12.

Akibat insiden ini, puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Praktik pembelajaran tatap muka di sekolah itu pun sempat diberhentikan sementara seja Senin (10/11/2025) kemarin untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Beita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved