Bukan Dipecat, Ribuan Sopir Jaklingko Wajib Sekolah Lagi Demi Sertifikasi Baru

Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak akan ada PH sopir Mikrotrans Jaklingko, Jumat (14/22/2025). Ini penjelasan Chico Hakim.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
JAKLINGKO -Layanan Mikrotrans JakLingko sebagai moda transportasi umum penunjang mobilitas warga belum dapat memberikan rasa aman kepada penumpang. Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak akan ada PH sopir Mikrotrans Jaklingko, Jumat (14/22/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal pramudi atau sopir Mikrotrans Jaklingko.

Hal ini disampaikan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Cyril Raoul Hakim meluruskan ramainya pemberitaan di berbagai portal berita online soal peremajaan 1.000 sopir Jaklingko.

“Jadi 1.000 pramudi baru direkrut dan dilatih, bukan mengganti yang lama,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (14/11/2025).

Politikus PDIP yang akrab disapa Chico Hakim ini menambahkan, pramudi lama nantinya diwajibkan mengikuti pelatihan ulang di Transjakarta Academy yang sudah beroperasi sejak November 2024 lalu.

Dari 3.842 ditargetkan sebanyak 1.000 pramudi resertifikasi atau mengikuti pelatihan ulang untuk mendapatkan sertifikat baru dengan lisensi BNSP No. LSP-2024-001.

Materinya mencakup cara berkendara yang aman, pelayanan prima, keselamatan dan tanggap darurat, penggunaan tiket digital, dan etika kerja.

“Sopir lama wajib ikut pelatihan ulang untuk perpanjangan sertifikat yang berlaku tiga tahun,” ujarnya.

Bagi pramudi lama yang sudah lulus tes ulang, maka akan diprioritaskan untuk mengemudikan armada Jaklingko baru hasil peremajaan di akhir 2025 hingga awal 2026 mendatang.

Sedangkan, bagi pramudi yang tidak lulus dalam dua kali ujian, maka akan diberikan pelatihan remedial gratis dan opsi pindah ke rute non-Mikrotrans (feeder BRT).

“Jadi sekali lagi, tidak ada PHK massal ya,” kata Chico Hakim.

Chico mengatakan, kebijakan ini dibuat untuk meningkatkan pelayanan Mikrotrans Jaklingko yang belakangan terus disorot.

Berdasarkan data Transjakarta hingga Oktober 2025 ini terdapat 1.127 laporan terkait pramudi Jaklingko.

Rinciannya, sebanyak 68 persen mengadukan pramudi yang ugal-ugalan. Kemudian, 22 persen pramudi judes, dan 10 persen membawa keluarga saat bertugas.

“Program ini adalah investasi SDM, bukan hukuman. Kami dengar keluhan masyarakat, tapi juga jaga kesejahteraan sopir,” tuturnya.

Ganti 100 Angkot Tua

Pemprov DKI Jakarta bakal mengganti 100 angkot tua dengan armada Mikrotrans listrik (EV) ber-AC mulai Desember 2025.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved