Tak Mau Ada Kesalahpahaman, Komisi D Minta DLH Terbuka Soal Pengelolaan RDF Rorotan

Komisi D DPRD DKI mendorong DLH untuk lebih aktif menyosialisasikan kepada masyarakat pengelolaan fasilitas RDF Rorotan.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike minta DLH gencar lakukan sosialisasi tentang RDF Rorotan, hal ini untuk menghindari kesalahanpahaman. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Komisi D DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk lebih aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengelolaan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan. 

Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kesalahpahaman publik dan memastikan warga memahami manfaat RDF bagi penanganan sampah di ibu kota.

Ketua Komisi D, Yuke Yurike, menegaskan bahwa keberadaan RDF Rorotan bukan semata soal teknologi pengolahan sampah, tetapi juga bagian dari proses edukasi publik yang harus dijalankan pemerintah daerah.

“DLH harus proaktif menjelaskan bahwa RDF dibuat untuk mengatasi masalah sampah Jakarta, bukan menimbulkan persoalan baru,” kata Yuke, Jumat (14/11/2025).

Yuke menilai DLH perlu menyampaikan data kualitas udara dan lingkungan sekitar RDF secara rutin kepada masyarakat. 

Menurutnya, data tersebut penting untuk menunjukkan bahwa fasilitas itu tidak menimbulkan pencemaran.

“DLH kan sudah memiliki alat pemantau kualitas udara di beberapa titik sekitar Rorotan, dan hasilnya menunjukkan tidak ada pencemaran. Itu harus disampaikan rutin agar warga merasa tenang,” jelasnya.

Selain kualitas udara, transparansi soal pengelolaan air lindi juga dianggap krusial. 

Yuke meminta DLH membuka informasi mengenai langkah-langkah pencegahan pencemaran air tanah agar warga benar-benar memahami keamanan sistem yang digunakan.

Tak hanya DLH, Yuke juga meminta Dinas Kesehatan berperan aktif memberikan penjelasan tentang kondisi kesehatan masyarakat di sekitar kawasan RDF.

“Semua penjelasan harus berbasis data. Pemerintah daerah wajib hadir dengan bukti dan komunikasi yang jelas agar masyarakat percaya,” tegasnya.

Komisi D berharap sosialisasi kepada masyarakat dilakukan secara masif dan terbuka.

Melalui komunikasi yang baik, warga dapat memahami bahwa RDF merupakan bagian dari solusi jangka panjang untuk mengatasi tumpukan sampah di Jakarta.

“Selama ini, persepsi publik masih terbatas. Jika DLH aktif berkomunikasi, warga akan tahu RDF justru membantu menjaga lingkungan tetap bersih,” tandas Yuke.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved