Bocah Alvaro Ditemukan Meninggal

Permintaan Terakhir Alvaro Jadi Tanda Perpisahan, Kakek Kenang Momen Bersama Sang Cucu

Kakek Alvaro, Tugimin (71), mengungkap percakapan terakhirnya bersama sang cucu sebelum dinyatakan hilang.

TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ditemukan meninggal dunia.

Alvaro hilang selama lebih dari delapan bulan sejak terakhir kali terlihat di Masjid Al-Muflihun pada Kamis, 6 Maret 2025.

Kakek Alvaro, Tugimin (71), mengungkap percakapan terakhirnya bersama sang cucu sebelum dinyatakan hilang.

Ia mengatakan, Alvaro sempat meminta dibuatkan susu pada Kamis siang. Selama ini, Alvaro memang tinggal bersama kakek dan neneknya.

Sang ibu, Arumi, bekerja di luar negeri. Sedangkan ayah kandung Alvaro tengah menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

"Jadi waktu itu Alvaro minta susu. Pak, dia kan manggil saya bapak. 'Pak, Alvaro mau minum susu'. Dia bilang begitu," kata Tugimin, Senin (24/11/2025).

Ketika itu, Tugimin sempat melarang karena Alvaro sedang menjalani ibadah puasa. Namun, Alvaro mengaku haus hingga Tugimin merasa iba dan membuatkannya susu.

"Saya bilang, 'Alvaro kan puasa', terus "kalau anak kecil kan nggak apa-apa, Pak'. Akhirnya saya bikin, dia kan masih pakai dot. Jadi susunya di botol," ungkap Tugimin.

Tugimin tak menyangka hal itu menjadi permintaan terakhir Alvaro. Setelah itu, Alvaro tak lagi terlihat hingga pihak keluarga mendapat informasi bahwa korban telah meninggal dunia.

Alvaro tewas di tangan ayah tirinya, Alex. Saat ini, pelaku juga telah ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Selatan.

Kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro ditemukan di Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tugimin tak menyangka pelaku penculikan cucunya adalah sang ayah tiri.

Sebab, selama ini Tugimin mengaku bahwa Alex banyak membantu dalam proses pencarian Alvaro. Alex juga yang menemani Tugimin saat membuat laporan polisi (LP).

"Nggak nyangka sama sekali, karena saya nggak ada kecuriaan. Alex yang temenin saya waktu buat laporan. Dia bilang, 'ayo pak saya temani bikin laporan'. Akhirnya saya jalan sama dia," kata Tugimin.

Selama delapan bulan hilangnya Alvaro, Alex juga kerap menawarkan bantuan untuk melakukan pencarian.

Bahkan, Alex juga yang mencetak poster berisi foto dan ciri-ciri Alvaro untuk disebarluaskan ke sejumlah tempat.

"Yang bikin poster itu dia (Alex). Dia bikin sendiri, cetak sendiri, terus dia sebar ke warga, tempel-tempel di beberapa lokasi kan," ujar Tugimin.

Menurut Tugimin, Alex dikenal sebagai sosok yang baik dan memiliki kedekatan dengan Alvaro. Sikap itulah yang membuat Tugimin tak menaruh curiga kepada Alex.

"Ya dia (Alex) memang sempat berapa kali diperiksa (polisi). Tapi, ya, nggak pernah ngaku. Mungkin yang terakhir itu dia ngaku, saya juga nggak tahu," ucap Tugimin.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, polisi lebih dulu menangkap pelaku sebelum menemukan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas.

Meski demikian, Nicolas menuturkan hingga saat ini polisi masih menunggu hasil tes DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor).

"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Cukup info itu dulu ya. Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu untuk memastikannya," ujar Kapolres.

Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menuturkan, polisi telah menangkap tersangka terkait kasus ini.

Namun, ia belum mengungkap sosok tersangka dan kronologi penemuan jasad Alvaro.

"Tersangka sudah diamankan. Sementara itu dulu, saya belum bisa banyak statement," tutur Seala.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved