Sudah Tinggal Bareng dan Susah Putus, Alvi Tega Mutilasi Pacar di Mojokerto karena Kesal Sejak Lama
Sudah Tinggal Bareng dan Susah Putus, Alvi Tega Mutilasi Pacar di Mojokerto karena Dendam Lama
TRIBUNJAKARTA.COM - Sudah lama menyimpan rasa kesal, membuat Alvi Maulana (24) tega memutilasi kekasihnya sendiri bernama Tiara alias TAS (25) di Mojokerto, Jawa Timur.
Tiara dan Alvi diketahui sudah menjalin hubungan lebih dari lima tahun sejak masih kuliah. Setelah lulus, keduanya pun tinggal bersama tanpa adanya ikatan pernikahan di Surabaya.
Kasus ini pertama kali terungkap setelah warga menemukan potongan tubuh manusia di jurang tepi Jalan Raya Cangar-Pacet, tepatnya sekitar 200 meter dari jalur penyelamat Sendi 1, Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025).
Potongan tubuh itu ditemukan dalam kondisi tercecer di semak belukar saat warga mencari rumput untuk pakan ternak di sekitar lokasi kejadian, pukul 10.30 WIB.
Warga pun lalu melapor ke polisi. Kurang lebih sekitar 14 jam sejak adanya laporan, tersangka Alvi Maulana ditangkap.
Kepada polisi, Alvi mengaku tega membunuh dan memutilasi kekasihnya karena sudah lama menyimpan rasa kesal mendalam.
Korban dan tersangka kerap cekcok karena masalah sepele. Di sisi lain, keduanya sulit putus lantaran sudah tinggal bersama.
"Banyak masalah, anaknya (korban) sering temperamental soal masalah kecil. (Putus) tapi susah," ucap tersangka saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).
Alvi mengaku sakit hati dengan korban. Menurut pengakuan tersangka, korban tewas ditusuk dengan menggunakan pisau dapur.
Aksi tersangka sangat sadis. Korban yang sudah tewas dimutilasi menjadi ratusan potongan kecil di kamar mandi kos di Lakarsantri, Kota Surabaya, pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
"Karena emosi memuncak, saya sudah memendam emosi dari lama," katanya.
Menurutnya, korban memiliki sifat yang tempramental. Keduanya sering bertengkar karena hal sepele. Selain itu, hubungan keduanya juga semakin renggang karena masalah ekonomi.
Korban kerap menuntut tersangka untuk membeli barang dan memenuhi gaya hidup glamor.
Emosi tersangka memuncak ketika ia dikunci dari dalam kamar kos selama satu jam oleh korban.
Hal ini membuat Alvi gelap mata hingga membunuh korban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/TRIBUNJATIM-TIMURToni-Hermawan-dan-Mohammad-Romadoni.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.