Qodari Jadi Kepala KSP, Rocky Gerung Anggap Prabowo Sedang Bersiap untuk 3 Periode

Pengamat politik Rocky Gerung tidak bisa melepaskan sosok Muhammad Qodari dengan "dosa" masa lalunya menggaungkan Jokowi 3 periode.

Qodari (Youtube Mata Najwa), Jokowi dan Prabowo (Dokumentasi Jokowi) dan Rocky Gerung (KOMPAS.com/Joy Andre T)
MENYIAPKAN 3 PERIODE - Kolase foto Kepala KSP M. Qodari, Rocky Gerung, Presiden ke-7 RI Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto. Rocky menyebut dengan diangkatnya Qodari menjadi Kepala KPS, Prabowo sedang menyiapkan tiga periode seperti halnya Jokowi pada era lalu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung tidak bisa melepaskan sosok Muhammad Qodari dengan "dosa" masa lalunya menggaungkan masa jabatan tiga periode untuk Presiden ke-7 RI, Jokowi.

Kini, Qodari diangkat Presiden Prabowo Subianto dari Wakil Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menjadi Kepala KSP.

Rocky pun menganggap, Prabowo sama seperti Jokowi, sedang bersiap untuk tiga periode.

Menurut Rocky, wacana jabatan presiden tiga periode yang pernah disuarakan Qodari berlawanan dengan demokrasi.

Jelang Pilpres 2024 lalu, bahkan, Qodari ikut mengusulkan pasangan Jok-Pro atau Jokowi-Prabowo, upaya mendukung Jokowi menjadi presiden untuk periode ketiga, dan menyandingkannya dengan Prabowo, mantan rival pada Pilpres 2019 dan 2014.

Seperti diketahui, gerakan tiga periode ramai ditentang masyarakat, terutama aktivis demokrasi. Sebab,pembatasan masa jabatan merupakan salah satu tuntutan reformasi yang tidak boleh dibatalkan.

"Jadi kedudukan itu dianggap sebagai Presiden tidak peka dengan tuntutan reformasi. Presiden tidak peka dengan tuntutan anak-anak muda kemarin tu, yaitu bersihkan kabinet dari kelompok yang tidak punya pikiran demokratis," kata Rocky berbicara di program FNN,  Youtube @RockyGerungOfficial_2024, tayang Kamis (18/9/2025).

Menurut Rocky, dengan Qodari menjadi pemimpin KSP, Prabowo sama saja sedang merencanakan kekuasaan sampai tiga periode.

"Dalam kedudukan dia sekarang dianggap bahwa Presiden Prabowo menyetujui sifat manipulatif dari apa yang dilakukan oleh Qodari itu menyorongkan ide tiga periode dan itu yang kemudian orang anggap kalau begitu Presiden Prabowo juga bersiap-siap untuk jadi tiga periode dong."

"Kira-kira begitu jalan pikirannya. Jadi etos di dalam demokrasi yang tidak dipahami oleh Presiden Prabowo bahwa orang seperti Qodari harusnya tidak boleh ada di dalam kabinet yang bersifat ingin memajukan demokrasi. Kenapa? Karena pikiran Qodari konservatif, tidak progresif. Konservatif artinya ingin kekuasaan itu tidak berubah. Dan itu yang dia buktikan dengan, bahkan metode ilmiah supaya Jokowi itu diperpanjang tiga periode," paparnya.

Rocky pun menyebut Prabowo tidak memahami demokrasi. Menurutnya, kebijakan perombakan kabinet yang dilakukan kali ini menggambarkan Prabowo memiliki cacat etis dalam demokrasi.

"Jadi terlihat bahwa Pak Prabowo enggak ngerti demokrasi juga akhirnya kan. Kan kalau dia mengerti demokrasi maka dia mesti bilang aparat saya harus orang-orang yang tidak tidak boleh punya sedikit ambisi atau niat untuk menyelundupkan kepentingan politik dengan mengabaikan konstitusi."

"Tiga periode itu melanggar konstitusi tapi diupayakan melalui suara orkestrasi yang dipimpin oleh Qodari. Jadi dari segi itu, Presiden Prabowo cacat etis akhirnya dalam catatan netizen karena menaikkan kedudukan saudara Qodari sehingga mercusuar demokrasi justru terhalang oleh awan gelap yang dipromosikan oleh saudara Qodari ketika menjadi bagian atau agen dari kepentingan Jokowi untuk memaksa publik menerima ide tiga periode," jelasnya.

Seperti diketahui, Prabowo sudah dua kali merombak kabinetnya sepanjang September 2025, yakni pada Senin (8/9/2025) dan Rabu (17/9/2025).

Berikut daftar perombakan yang dilakukan Prabowo dalam kabinetnya:

  1. Purbaya Yudhi Sadewa menjadi Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani
  2. Mukhtarudin menjadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala BP2MI menggantikan Abdul Kadir Karding
  3. Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie Setiadi
  4. Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah
  5. Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
  6. Djamari Chaniago menjadi Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan
  7. Erick Thohir menjadi Menpora menggantikan Dito Ariotedjo
  8. Afriansyah Noor menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) menggantikan Immanuel Ebenezer
  9. Rohmat Marzuki menjadi Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) menggantikan Sulaiman Umar
  10. Farida Farichah menjadi Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) menggantikan Ferry Juliantono
  11. Angga Raka menjadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah menggantikan Hasan Nasbi
  12. Muhammad Qodari menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan AM Putranto
  13. Nanik S Deyang menjadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)
  14. Sony Sanjata menjadi Wakil Kepala BGN
  15. Ahmad Dofiri menjadi Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian
  16. Sarah Saqida menjadi Kepala LKPP menggantikan Hendrar Prihadi

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved