Viral di Media Sosial

Eks Menpora Roy Suryo Singgung Isu Budi Arie akan Jadi Dubes: "Takutnya Malah Selamet"

Eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, menyinggung soal adanya isu penunjukkan Mantan Menteri Koperasi, Budi Arie sebagai duta besar. 

Kompas.com/Suparjo Ramalan dan TribunJakarta/Annas Furqon Hakim
ISU JADI DUBES - Eks Menpora, Roy Suryo menyebut ada isu penunjukkan Budi Arie menjadi duta besar setelah dicopot dari kursi Menteri Koperasi. (Kompas.com/Suparjo Ramalan dan TribunJakarta/Annas Furqon Hakim ). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, menyinggung soal adanya isu penunjukkan Mantan Menteri Koperasi, Budi Arie sebagai duta besar. 

Roy Suryo khawatir penunjukkan Budi Arie mengisi kekosongan kursi dubes demi membuatnya lolos dari tanggung jawab hukum. 

Pakar telematika tersebut menegaskan bahwa jabatan duta besar bukan lah tempat pelarian bagi pejabat yang memiliki catatan kasus. 

"Judi Arie (pelesetan dari nama Budi Arie) yang dengan kasus Budi Online, saya dengar dia akan dapat jabatan baru atau duta besar. Aduh jangan deh, lebih baik dia tuh selesaikan kasusnya. Kalau jadi dubes takutnya selamet nanti (terbebas dari kasus judi online," kata Roy Suryo seperti dikutip dari Forum Keadilan TV pada Kamis (18/9/2025). 

Sentil Kasus Judi Online hingga PDN

Roy juga menyinggung kasus besar yang menyeret nama Budi Arie

Budi diduga terlibat dalam kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN). 

Menurutnya, kasus PDN yang bobol tidak bisa dilepaskan dari kebijakan Budi Arie saat masih menjabat Menkominfo. 

“Selain judi online, ada juga kasus PDN bobol. Ada anggaran Rp2,3 triliun dari Perancis yang seharusnya dibuat di Cikarang. Tapi malah ditunjuk langsung ke Telkom Sigma di Jakarta dan Surabaya, akhirnya bobol,” ungkapnya.

Jabatan Dubes Bukan Ajang ‘Pembuangan’

Selain itu Roy mengingatkan sejarah masa lalu ketika jabatan dubes kerap disebut sebagai tempat pembuangan politik di masa Presiden Soeharto. 

Menurutnya, pandangan seperti itu harus dihentikan. 

Pasalnya, duta besar membawa marwah Indonesia di luar negeri. 

“Jangan sampai jabatan dubes dipakai untuk buang orang. Dulu zaman Pak Harto ada anggapan begitu. Dubes itu membawa nama Indonesia, tidak boleh sembarangan,” tegas Roy.

Dicopot Prabowo

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi (Menkop).

Budi Arie resmi kena reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025) sore.

Posisinya sebagai menteri koperasi digantikan oleh wakil menterinya, Ferry Juliantono.

Padahal, pada siang harinya, Budi Arie masih menghadiri rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Budi Arie tampak hadir dalam rapat Komisi VI DPR bersama dengan Ferry Juliantono.

Dalam rapat tersebut, Budi Arie memaparkan perihal pagu anggaran Kementerian Koperasi Tahun Anggaran 2026 yang mencapai Rp 937.043.615.000 (Rp 937 miliar).

Budi Arie pun mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 7.854.658.751.000 (Rp 7,8 triliun).

"Usulan anggaran tambahan ini berdasarkan pertimbangan validasi organisasi yang juga memerlukan reposisi atas struktur organisasi existing," ujar Budi Arie

Dalam rapat ini, Budi Arie juga mengharuskan Koperasi Desa Merah Putih untuk memanfaatkan digital, di mana cashless adalah wajib.

Dengan begitu, kata Budi Arie, maka transaksi yang terjadi di suatu Koperasi Desa Merah Putih itu bisa terpantau.

"Karena dengan cashless ini, kita memitigasi kemungkinan fraud dan salah kelola di Kopdes Merah Putih," katanya.

Siang itu, Budi Arie belum tahu mau dicopot

Ketika ditemui seusai rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, siang kemarin, Budi Arie mengaku tidak tahu perihal reshuffle.

Budi Arie menyebut dirinya fokus mengurus rakyat. "Belum, kita kerja saja ngurus rakyat ya. Fokus ngurus rakyat," ujar Budi Arie.

Selain itu, Budi Arie mengatakan, dirinya juga tidak diundang ke Istana.

Dia malah menuding awak media menciptakan isu reshuffle sendiri.

"Enggak, belum ada pemberitahuan, kenapa kamu bikin isu sendiri," tukasnya. 

Sementara itu, Budi Arie berkali-kali mengingatkan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.

Dia turut tidak menjawab apakah betul Kementerian Koperasi bakal dilebur dengan Kementerian UMKM.

"Semuanya hak prerogatif Presiden. Kita fokus ngurus rakyat ya. Halah, itu hak prerogatif Presiden. Hak prerogatif Presiden," jelas Budi Arie.

"Ah kamu bikin isu sendiri, ini sudah dipisah. Enggak-enggak. Itu hak prerogatif Presiden," imbuhnya.

Pada sore harinya, Prabowo melakukan reshuffle dan mengganti Budi beserta empat menteri lainnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budi Arie Di-reshuffle: Siang Masih Rapat di Senayan, Sore Dicopot Prabowo".

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved