Viral di Media Sosial

Mualem Anggap Aksi Bobby Nasution Angin Lalu, Menantu Jokowi Ungkit Sikap Kepala Daerah Lain

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem nilai aksi Gubernur Sumut hanya angin lalu dan kicauan burung. Bobby Nasution unggah video soal pelat nomor.

SERAMBINEWS.COM/HO/PEMPROV SUMUT
RAZIA PELAT BL - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem menanggapi santai namun tegas terkait aksi razia pelat BL oleh Gubernur Sumut, Bobby Nasution. Bobby Nasution unggah video kepala daerah lain. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menilai aksi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution hanyalah angin lalu dan kicauan burung.

Mualem santai menanggapi tindakan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang  merazia kendaraan berpelat BL--kode kendaraan asal Aceh--di wilayah perbatasan Aceh-Sumut.

Sedangkan, Bobby Nasution memperlihatkan video kepala daerah lainnya yang melakukan tindakan yang sama terhadap kendaraan provinsi lain.

Aksi Bobby Nasution viral saat memberhentikan kendaraan truk dengan pelat BL asal Aceh di kawasan Kabupaten Langkat, Minggu (28/9/2025).

Ia meminta pelat nomor BL minta diganti pelat BK. Pelat nomor BL yakni kendaraan asal Aceh. Sedangkan pelat nomor BK yakni kendaraan asal Sumatera Utara.

Di sisi lain, Mualem meminta masyarakat Aceh untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan kebijakan Bobby Nasution

“Hana peu peduli tat, tanyoe tenang mantong, hana ta kira pih. Ta kira nyan angin berlalu, kicauan burung, yang merugikan dia sendiri. (Tidak perlu ditanggapi, kita tenang saja, tidak kita anggap pun. Kita anggap itu angin berlalu, kicauan burung, yang rugi dia sendiri),” kata Mualem.

Hal ini disampaikan dalam forum resmi Pendapat Akhir Gubernur Aceh terhadap Rancangan Qanun Perubahan APBA Tahun Anggaran 2025 di ruang Serbaguna DPRA, Senin (29/9/2025) sore.

Kendati demikian, Mualem mengingatkan agar masyarakat Aceh tetap waspada bila kebijakan itu sampai merugikan langsung.

 “Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe. (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual, kita beli. Kalau gatal ya kita garuk,” tegas Mualem.

Dikutip dari Serambinews, pernyataan tersebut mengandung filosofi lokal yang dalam bahwa: Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika haknya diganggu.

Sikap ini mencerminkan prinsip kehormatan dan kedaulatan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.

Di sisi lain, sikap tenang dan tidak reaktif dari Mualem terhadap kebijakan yang dinilai kontroversial dan berpotensi memicu ketegangan antarwilayah itu, patut dipuji.

Ia menegaskan bahwa masyarakat Aceh tidak perlu terpancing emosi atau melakukan tindakan balasan yang tidak produktif.

Percakapan di Video Viral

Sebelumnya, video Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan pemberhentian sebuah mobil truk di Jalan Lintas Kabupaten Langkat viral dan menuai sorotan publik. Hal itu dikarenakan mobil yang diberhentikan Bobby Nasution adalah mobil berpelat Aceh.

Pantauan Tribun Medan dari video viral di akun Instagram Medancyber_official, terlihat awal mulanya Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut, Muhammad Suib, tiba-tiba telah menghentikan satu unit mobil truk berpelat Aceh. Ia meminta sopir truk itu untuk turun dari mobilnya.

Dalam percakapan antara sopir dan Suib, ia meminta agar pelat yang digunakan di Sumut harus menggunakan pelat Sumut.

"Emang enggak marah sama abang. Hanya, Bang, ini kan kerja di Sumut (harus pakai pelat Sumut)," jelasnya.

Namun, sang sopir mengatakan mobil tersebut sudah dibeli orang tuanya di Aceh. Tetapi, hal itu dibantah kembali oleh Asisten Umum tersebut.

"Iya (dibeli sama orang tua), tapi ini ada, loh, ada perusahaan. Perusahaan ini kerja di Sumut. Mobil dari perusahaan ini, pajaknya harus Pelat BK, supaya pajaknya ke Sumut, oke Pak, ya," terangnya.

Lantas, tiba-tiba Bobby datang dan mengecek mobil truk tersebut. Tak lama, Bobby berpesan agar informasi itu diberitahu ke bosnya.

"Biar bosmu tahu (informasi kalau di Sumut harus ganti Pelat Sumut agar PAD-nya ke Sumut). Kalau enggak (diberitahu), nanti bosmu enggak tahu. Ya sudah, itu saja. Hati-hati, Bang," terangnya.

Setelah kejadian itu, Bobby dan tim meninggalkan lokasi.

Bobby Ungkit Video Kepala Daerah Lain

Usai mendapat sorotan dari warga Aceh dan Sumut, Bobby Nasution pun menunjukkan video kepala daerah di beberapa provinsi lain melakukan hal serupa.

Bobby menunjukkan video itu lewat akun instagramnya @bobbynst pada Senin (29/9/2025) malam.

Dalam video itu terdapat kepala daerah lain seperti provinsi Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, hingga Riau.

Bobby pun tak luput menuliskan keterangan unggahan videonya itu.

"Kebijakan mewajibkan penggunaan plat daerah bagi kendaraan perusahaan yang mengangkut hasil bumi bukan hal yang baru. Dikarenakan banyak provinsi lain di Indonesia yang telah menerapkan aturan serupa sebagai langkah untuk menjaga potensi daerahnya."

"Seluruh kebijakan yang dibuat pemerintah daerah, termasuk di Sumatera Utara, meiliki tujuan yang sama yakni meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan PAD yang lebih kuat, pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan kesejahteraan masyarakat bisa lebih cepat terwujud.

"Kamis mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir. Kebijakan ini tidak ditujukan untuk membebani rakyat, melainkan untuk memastikan hasil bumi dari tanah kita benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi Sumatera Utara," tulis unggahannya.

Selain itu, Bobby Nasution memerintahkan kepala-kepala daerah di wilayahnya untuk mendata perusahaan-perusahaan yang kendaraan operasionalnya memakai pelat kendaraan bukan dari Sumatera Utara.

Disebut, ini sangat penting demi kemajuan Sumatera Utara karena pembangunan infrastruktur di Sumut membutuhkan uang yang cukup besar.

"Pak Bupati dan Pak Wali Kota serta Pak Wakil Bupati dan Pak Wakil Wali Kota, kalau di daerahnya ada perusahaan yang operasinya di Sumut, tetapi kendaraan operasionalnya di luar pelat dari Sumut (BK dan BB), tolong didata. Saya tidak ada tendensi ke daerah tertentu, ini untuk semuanya," ujar Bobby saat acara Peluncuran Universal Health Coverage (UHC) Prioritas Program Berobat Gratis Sumut Berkah di Gedung Grha Bhineka Perkasa Jaya Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Senin (29/9/2025).

Saat acara ini, Bobby pun heran mengapa kebijakannya soal ini bisa dipersoalkan, heboh, dan viral di media sosial. Dianggap, ini lazim dan sudah dilaksanakan di daerah-daerah lain. 

Di hadapan seluruh kepala daerah dan perwakilannya yang hadir, Bobby pun sempat menunjukkan video-video viral dari Gubernur yang lebih dahulu melakukan hal yang sama dengannya, termasuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Selain itu, juga ada yang diterapkan di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, hingga Riau.

"Ini kebijakan kita untuk mempertahankan keuangan kita. Mau dibilang kita enggak ada duit, enggak apa-apa. Kita butuh uang untuk, kita sangat butuh," kata Bobby.

Bobby mengatakan, selama ini yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah soal infrastruktur jalan yang rusak. Untuk memperbaiki dan membangunnya kembali, disebut butuh duit yang besar.

Penerapan kebijakan ini disebut dianggap potensi yang tidak menambah beban.

"Kita tidak menaikkan pajak, kita enggak nambahin pajak baru. Ini pajak yang normal. Tolong, saya minta pada Pak Bupati dicek perusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya. Nanti koordinasi sama Dinas Perhubungan (Dishub). Perusahaan yang beroperasi dan angkutan operasionalnya harus Pelat BK atau BB. Kalau melintas, silakan (yang bukan kendaraan operasional perusahaan)," ujar Bobby.

Bobby Nasution bilang di daerah lain enggak ada yang merespons kebijakan yang sama dengan berlebihan.

Ia merasa wajar kalau semua kepala daerah ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya.

Pada saat acara peluncuran UHC prioritas, Bobby juga membagikan Dana Bagi Hasil (DBH) pada para kepala daerah.

Kabupaten Deli Serdang menjadi salah satu kabupaten dengan penerima DBH paling besar. 

Isu Hukum dan Kebijakan

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan dengan pelat resmi dari daerah mana pun di Indonesia berhak melintas dan beroperasi di seluruh wilayah NKRI.

Razia terhadap pelat BL dinilai tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan berpotensi diskriminatif.

Meskipun Bobby Nasution menyebut aksinya sebagai sosialisasi dan bukan razia, dampaknya telah memicu keresahan dan sentimen antarwilayah.

Banyak pihak menilai bahwa kebijakan seperti ini seharusnya diawali dengan koordinasi dan sosialisasi lintas daerah, bukan tindakan langsung di lapangan.

Profil Bobby Nasution

Bobby Nasution lahir di Medan pada 5 Juli 1991. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Muhammadiyah 02 Pontianak.

Kemudian, Bobby melanjutkan ke SMP Negeri 22 Bandar Lampung dan SMA Negeri 09 Bandar Lampung. 

Pendidikan tingginya ditempuh di Institut Pertanian Bogor (IPB), di mana ia meraih gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta melanjutkan studi Magister Manajemen di kampus yang sama pada 2015. 

Sebelum terjun ke dunia politik, Bobby Nasution lebih dikenal sebagai pengusaha. Ia aktif dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI sejak 2019. 

Karier politiknya dimulai ketika ia maju sebagai calon Wali Kota Medan dalam Pilkada 2020 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kemenangannya membawa Bobby menjabat sebagai Wali Kota Medan periode 2021-2025, di mana ia dikenal dengan berbagai program pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik. 

Setelah sukses memimpin Medan, Bobby memutuskan untuk maju dalam Pilkada Sumatera Utara 2024. 

Dengan dukungan sejumlah partai politik, termasuk Partai Gerindra dan Golkar, ia berhasil memenangkan kontestasi politik tersebut. 

Hubungan dengan Jokowi 

Nama Bobby Nasution mulai dikenal luas setelah menikah dengan Kahiyang Ayu, putri Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo. 

Sebagai menantu presiden, Bobby mendapat sorotan publik, terutama setelah ia memutuskan terjun ke dunia politik

Meskipun awalnya dikenal karena hubungan keluarga dengan Jokowi, Bobby berhasil membangun karier politiknya sendiri dengan berbagai pencapaian di Medan sebelum akhirnya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.

  • Jabatan dan Karier Gubernur Sumatera Utara (2025-sekarang)
  • Wali Kota Medan (2021-2025)
  • Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI)
  • Korwil 1 (2022-sekarang)
  • Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat HIPMI (2019-sekarang) Direktur Marketing Takke Grup (2016-sekarang)
  • Manajer Klub Sepak Bola Medan Jaya (2014)

Harta Kekayaan Bobby Nasution mencapai Rp57.552.729.408 atau Rp57,55 miliar per 21 Maret 2024.

Berikut daftar Harta Kekayaan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution:

Harta Kekayaan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution

A. Tanah dan bangunan total: Rp40.375.000.000

1. Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan, 726 m⊃2;/400 m⊃2;, hasil sendiri: Rp14.000.000.000

2. Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan, 600 m⊃2;/400 m⊃2;, hasil sendiri: Rp12.000.000.000

3. Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan, 400 m⊃2;/120 m⊃2;, hasil sendiri: Rp2.500.000.000

4. Tanah dan Bangunan di Deli Serdang, 352 m⊃2;/96 m⊃2;, hasil sendiri: Rp650.000.000

5. Tanah di Medan, 145 m⊃2;, hasil sendiri: Rp1.110.000.000

6. Tanah di Medan, 600 m⊃2;, hasil sendiri: Rp2.160.000.000

7. Tanah di Medan, 150 m⊃2;, hasil sendiri: Rp755.000.000

8. Tanah di Surakarta, 1.430 m⊃2;, hasil sendiri: Rp1.000.000.000

9. Tanah dan Bangunan di Surakarta, 730 m⊃2;/350 m⊃2;, hasil sendiri: Rp6.200.000.000

B. Alat transportasi dan mesin total: Rp1.360.000.000

1. Mobil Toyota Kijang Innova 2.4 A/T (2018), hasil sendiri: Rp280.000.000

2. Mobil Mitsubishi Lancer (2008), hasil sendiri: Rp160.000.000

3. Mobil Honda Accord 1.5TC E CVT (2020), hasil sendiri: Rp580.000.000

4. Mobil Suzuki ST100 (1996), hasil sendiri: Rp15.000.000

5. Motor Yamaha Z8D Mio A1115S (2008), hasil sendiri: Rp15.000.000

6. Mobil Nissan Juke 1.5 4X2 A/T (2012), hasil sendiri: Rp120.000.000

7. Mobil Camry Q Sedan (2011), hasil sendiri: Rp190.000.000

C. Harta bergerak lainnya: Rp0

D. Surat berharga: Rp10.500.000.000

E. Kas dan setara kas: Rp6.817.729.408

F. Harta lainnya: Rp0

G. Sub total: Rp59.052.729.408

H. Hutang: Rp1.500.000.000

TOTAL: Rp57.552.729.408

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Senggol Bobby Nasution: Minta Truk BL Ganti Plat BK Itu Kedunguan

Baca juga: "Sebuah Kedunguan" Ferdinand Hutahaean Sindir Bobby Nasution, Menantu Jokowi Respons Razia Plat Aceh

Baca juga: Sengaja Datangi Monas Lihat Bobby Nasution Dilantik, Warga Medan: Tolong Hilangkan Korupsi di Sumut!

(TribunJakarta.com/Bangkapos/Kompas.com/TribunMedan/Serambinews)

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved