Cerita Yai Mim ke Dedi Mulyadi Sengaja Tersungkur Saat Cekcok dengan Sahara: Biar Gak Struk

Video Yai Mim, eks dosen UIN Malang, yang tersungkur saat cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara, viral di media sosial. 

|
Instagram Yai Mim dan Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi
KLARIFIKASI YAI MIM - Eks Dosen UIN Malang, Yai MIM memberikan klarifikasi soal dirinya yang sengaja terjatuh saat diintimidasi oleh warga sekitar. ( Instagram Yai Mim dan Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video Yai Mim, eks dosen UIN Malang, yang sengaja tersungkur saat cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara, viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, gerakan terjatuh Yai Mim seakan dibuat-buat ketika diintimidasi oleh warga sekitar bernama Ramin. 

Yai Mim pun menjelaskan alasan di balik gerakan jatuhnya yang terkesan "lebay" itu. 

Dalam YouTube Channel Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Rabu (1/10/2025), Yai Mim akhirnya buka suara. 

Ia mengatakan aksinya bukan sekadar drama, melainkan bagian dari respons psikologis saat menghadapi tekanan. 

Yai Mim mengaku sengaja menjatuhkan diri agar tubuh tidak mengalami efek yang lebih buruk. 

"Ada teori psikologi kalau kita terkena sesuatu kita lawan dengan yang lebih keras. Kalau Kang Dedi misalnya mohon maaf ya, tak ginikan kepalanya, Kang Dedi jangan biarkan, jatuhkan lah diri Kang Dedi yang lebih sakit daripada yang ini, supaya enggak struk. Itu perlawanan namanya," katanya. 

Ia bahkan menyebut tindakannya itu sebagai bentuk penerapan ilmu psikologi yang dipelajarinya semasa menjadi dosen. 

Dipuji Dedi Mulyadi

Eks dosen UIN Malang, Yai Mim, menuai sorotan setelah terlibat konflik dengan tetangganya, Sahara

Di tengah tudingan dan serangan yang mengarah kepadanya, Yai Mim justru mendapatkan pujian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Saat bertemu dan berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi atau KDM, Yai Mim menjelaskan tafsir unik soal musyarokah. 

Konsep musyarokah ia kaitkan dengan konsep hidup berdampingan bersama alam. 

Menurut Yai Mim, istilah musyrik sering dipahami dengan negatif. 

Padahal, kata itu bisa dimaknai sebagai kebersamaan atau kerja sama dalam menjaga ciptaan sang pencipta, Allah SWT. 

"Kang Dedi, itu ajarannya kan itu yang musyrik-musyrik lah. Saya justru kalau ada pohon besar, orang-orang tak ajak musyrik dulu untuk apa? Untuk musyarokah, itu artinya kerja sama," jelasnya seperti dikutip dari Instagram Dedi Mulyadi pada Rabu (1/10/2025). 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved