2 Jam Pertemuan Jokowi - Prabowo di Kertanegara, Pengamat Lihat Soal PSI: Agar Tak Salah Paham

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Sabtu (4/10/2025)

Pertemuan itu berlangsung selama dua jam, dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB di kediaman pribadi milik Prabowo Subianto, yang terletak di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menduga pertemuan itu terkait dengan pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2025 – 2030. 

Dimana, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep terpilih sebagai Ketua Umum DPP PSI. Hal ini mengacu pada pertemuan Jokowi dengan Prabowo pada bulan Juli lalu yang bersamaan dengan Kongres PSI.

"Kalau kita lihat peristiwa sekarang itu juga ee terjadi beberapa hari setelah pelantikan pengurus PSI," kata Yunarto dikutip dari akun Youtube Kompas.TV, Sabtu (4/10/2025).

Yunarto lalu mengungkit politikus partai politik yang menyeberang ke PSI semisal Bestari Barus dan Ahmad Ali.

"Orang tetap mengkaitkan PSI ini kan adalah partai Jokowi," katanya.

Oleh karena itu, kata Yunarto, melihat momentum tersebut seperti laporan santun dari Jokowi yang dianggap sosok di belakang PSI kepada Prabowo Subianto.

"Supaya kemudian tidak terjadi kesalahpahaman, supaya kemudian paling tidak ada dalam koridor menjelaskan bahwa PSI dengan segala perubahannya dan momentum yang dilalui ini tetap menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Yunarto.

Ia menuturkan pertemuan Jokowi dengan Prabowo bobotnya lebih besar dibanding mantan presiden lainnya.

Dimana, Prabowo juga menggelar pertemuan dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Mengingat kita tahu anaknya Pak Jokowi masih menjadi wapresnya Pak Prabowo. Di situ kan orang ingin melihat dan menguji sebetulnya apakah masih dalam konteks hubungan yang baik-baik saja. Kenapa? Karena kita tahu ya bagaimana kemudian tanggapan-tanggapan negatif juga tetap ada," jelas Yunarto.

Ia mencontohkan dorongan pemakzulan terhadap Gibran Rakabuming Raka. Lalu peristiwa politik lainnya contoh Budi Arie Setiadi yang dicopot dari posisi Menteri Koperasi. 

"Orang mengkaitkan dengan misalnya makin tergesernya orang-orang yang dianggap dekat dengan Jokowi," kata Yunarto. 

Oleh karenanya, Yunarto menuturkan bahwa pertemuan hari ini ingin menunjukkan bahwa hubungan Jokowi dengan Prabowo tetap baik.