Analisis Ade Armando Projo-Solo Perang Ditepis Pengamat: Budi Arie Sekujur Tubuhnya Aromanya Jokowi
Analisis Ade Armando soal pecah kongsi antara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi, dibantah pengamat.
Fakta Singkat:
- Aktivis media sosial yang juga kader PSI, Ade Armando menilai Budi Arie Setiadi dan Projonya sedang meanbuh genderang perang dengan Jokowi.
- Pengamat politik membantah analisi Ade Armando.
- Menurut pengamat politik, wacana Budi Arie masuk Gerindra adalah siasat Jokowi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Analisis aktivis media sosial yang juga kader PSI, Ade Armando, soal pecah kongsi antara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi, dibantah pengamat.
Menurut Ade, sikap Budi Arie yang akan mengubah logo Projo dari siluet wajah Jokowi menjadi yang lain, dan perubahan makna Projo dari Pro Jokowi menjadi Bahasa Sansekerta adalah tabuhan genderang perang.
Di sisi lain, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, membaca narasi perpecahan Budi Arie dan Jokowi sebagai narasi ngawur.
Bahkan, Burhan, sapaan karib profesor dari UIN Jakarta itu, ampai menyebut sekujur tubuh Budi Arie beraroma Jokowi.
Ubah Logo Projo
Pada Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta pada Sabtu (1/11/2025) lalu, Budi Arie menyatakan akan mengganti logo Projo.
Semula hingga saat ini, logo Projo bergambar siluet wajah Jokowi, alasannya agar tidak terkesan mengkultuskan seseorang.
"Logo Projo akan kita ubah, supaya tidak terkesan kultus individu," kata Budi Arie.
Menurut Budi Arie, pengubahan logo merupakan bagian dari transformasi organisasi.
Banyak Dibaca:
- Dasco Mentahkan Analisis Pengamat Soal Wacana Budi Arie Masuk Gerindra Drama Settingan Jokowi
- Ibunda Sampai Datangi Paranormal: Bilqis Diculik di Makassar, Namanya Diubah Saat Dijual di Jambi
- Cerita Dokter Tifa Nikmati Rujak Cingur di Pasar Jatinegara Saat Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
- Pak RT Ungkap Perilaku Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Berubah, Reza Indragiri Ungkit Bullying
"Dalam rangka itu Projo akan melakukan transformasi organisasi. Yang salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo, yang nanti akan kita putuskan di Kongres ketiga ini," tutur Budi.
Budi Arie juga memaknai ulang nama Projo. Menurutnya Projo bukanlah akronim Pro Jokowi.
"Projo itu sendiri artinya negeri dalam bahasa Sanskerta dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat," ungkap Budi Arie.
Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Pada momen Kongres III Projo, Budi Arie juga menyatakan mau bergabung dengan Gerindra.
"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung," kata Budi usai pelaksanaan Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Eks Menteri Koperasi itu mengatakan relawan Projo menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk berpartai kepada dirinya.
"Menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk mengambil langkah-langkah untuk bergabung dalam Partai Gerindra," kata dia.
Selain itu, Budi Arie Setiadi, membantah anggapan soal pihaknya yang hanya ikut-ikutan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menegaskan bahwa sejak awal, Projo sudah mendukung Prabowo.
"Saya sudah bilang bahwa Projo ini sejak awal mendukung Pak Prabowo," kata Budi di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Dia mengatakan bahwa bahwa Projo adalah organisasi pelopor untuk mendukung Prabowo.
"(Jadi) bukan ikut-ikutan mendukung Prabowo, begitu ya," pungkasnya.
Genderang Perang
Ade Armando menilai, dari sudut pandang komunikasi, selalu ada niat tertentu terhadap segala sesuatu yang sengaja diucapkan.
Menurut Ade, perubahan logo hingga pemaknaan ulang Projo adalah sikap pertentangan Budi Arie terhadap Jokowi.
"Apa yang dia (Budi Arie) katakan di acara tersebut adalah pernyataan perang, pernyataan bermusuhan, pernyataan saya meninggalkan Anda (Jokowi), kita di komunikasi selalu percaya bahwa apa yang dikatakan orang itu tidak pernah tanpa niat," ungkap Ade dalam dialog yang diunggah kanal YouTube CokroTV, Senin (3/11/2025).
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga dikenal sebagai pendukung Jokowi itu menilai, pernyataan Budi Arie adalah sesuatu yang sudah dirancang sejak awal untuk diungkapkan.
"Nah, kalau itu dilakukan dengan cara semacam itu, itu artinya memang pernyataan yang sangat tegas dari Budi Arie kepada Pak Jokowi. Saya bukan lagi teman Anda nih," ucap Ade.
"Itu adalah pernyataan yang menurut saya bodoh. Kalau Anda (Budi Arie) ingin orang percaya bahwa Projo itu tidak bermaksud Pro Jokowi, tidak masuk akal sama sekali," ungkapnya.
Ade mengatakan, lambang Projo saja terdapat gambar siluet Jokowi. Selain itu, Budi Arie juga selama ini sangat jelas berjuang untuk Jokowi.
"Kenapa pula itu harus ditutup-tutupi dan mengatakan bahwa tidak pernah berniat begitu Projo itu. Itu yang saya katakan."
"Anda (Budi Arie) itu menghancurkan image Anda, kredibilitas Anda. Jangan pernah berpikir bahwa audiens itu bodoh," ungkap Ade.
"Audiens yang mendengar pernyataan-pernyataan tersebut itu sudah punya skema pengetahuan di kepalanya tentang siapa itu Budi Arie dan siapa itu Jokowi," tambah Ade.
Tubuh Budi Arie Aromanya Jokowi
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menggarisbawahi bahwa rencana masuknya Budi Arie ke Gerindra menandakan pecah kongsi dengan Jokowi.
Menurutnya hal itu tidak mungkin, sebab Budi Arie merupakan bagian tak terpisahkan dari Jokowi.
"Budi Arie itu sekujur tubuhnya aromanya Jokowi. Jadi tidak mungkin dia pisah jalan dengan Pak Jokowi," kata Burhan di program Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (5/11/2025).
Burhan melihat Budi Arie sedang memainkan peran sebagai penghubung Jokowi dengan Prabowo.
Baginya hal itu adalah strategi politik meletakkan kekuatan di lebih banyak tempat, dalam hal Jokowi, tidak hanya di PSI.
"Budi Arie sedang berusaha memfungsikan diri sebagai penghubung antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Apalagi sebelumnya Pak Jokowi menasihati relawan politiknya agar mendukung paket Prabo-Gibran di 2029. Jadi ini bentuk strategi politik dalam kerangka ya meletakkan telur dalam banyak keranjang bukan hanya di PSI tapi juga di Gerindra yang notabene ini adalah kendaraan politik dari Prabowo Subianto," kata Burhan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu pun menjelaskan, mengpa Jokowi harus menempatkan penghubung langsung di partai yang dipimpin Prabowo.
"Fungsi sebagai jembatan dengan Pak Prabowo melalui Budi Arie jika masuk ke Gerindra itu kan artinya, kira-kira Pak Jokowi jangan dianggap sebagai ancaman.
"Karena kan begini kita tahu bahwa dengan posisi Mas Gibran sebagai Wapres Pak Prabowo tentu posisi Mas Gibran masih bisa maju sebagai capres 2029. Artinya itu bisa menjadi ancaman buat Pak Prabowo. Nah, perlu ada penghubung yang kira-kira langsung masuk ke dapur rumah tangga politik Pak Prabowo yaitu Gerindra," jelsnya.
Siasat Jokowi
Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio mengungkap analisisnya di balik wacana Budi Arie masuk Gerindra.
Menurutnya, ambisi Budi Arie menjadi kader Gerindra membawa misi Jokowi.
Misi tersebut adalah melancarkan ambisi Jokowi mempertahankan sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wapres pendamping Prabowo sampai dua periode.
Analisis di atas disampaikan Hendri Satrio (Hensat), di channel Youtube @hendri.satrio, tayang perdana Minggu (9/11/2025).
Hensat pun mengemukakan sejumlah kesan yang dibacanya berusaha dimunculkan dari rangkaian cerita Jokowi dan Kongres III Projo itu.
"Marilah kita kupas drama-drama ini. Satu, Projo datang ke tempat Pak Jokowi. Katanya ditunjukin ijazah Jokowi. Terus tiba-tiba kemudian Jokowi last minute enggak datang ke kongres ketiga Projo. Terus kemudian seolah-olah Budi Arie ngambek kayak waktu ngancam bubarin Projo, terus kemudian dikasih Wamen Desa."
"Kan ngambek nih, udah kalau gitu kita ganti logo bukan lagi Jokowi, bukan lagi wajahnya Pak Jokowi, tapi yang lain. Saya dengar katanya mau ganti jadi semut hitam. Wah, jadi seolah-olah dia berlawanan dengan PSI gitu, berantem."
"Terus dia bilang dia masuk ke Prabowo masuk di Gerindra," papar Hensat.
Menurutnya, ada narasi yang berusaha dimunculkan Projo seakan pecah kongsi dengan Jokowi yang semakin lengket dengan PSI, partai dengan Ketua Umum Kaesang Pangarep.
"Ini kan seolah-olah kan kita dianggapnya terjebak dalam situasi Budi Arie memang akan melawan PSI. Projo akan lawan PSI, Projo akan meninggalkan Jokowi, Projo akan masuk ke Gerindra."
"Hati-hati dalam politik yang begitu-begitu itu perlu dicermati," jelasnya.
Hensat bulat menerka rangkaian peristiwa hingga wacana Budi Arie masuk Gerindra adalah settingan Jokowi.
Tujuannya di balik settingan itu adalah bagaimana Gibran, putra sulung Jokowi bisa tetap menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2029 mendatang, alias Prabowo-Gibran dua periode.
Sebelumnya, instruksi Jokowi ke relawan agar menggaungkan Prabowo-Gibran dua periode memang disampaikan secara eksplisit.
Menurut Hensat, Jokowi sampai harus bermanuver demi memperkuat Gibran terus menjadi Wapres pendamping Prabowo karena belakangan muncul nama potensial lain, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Purbaya dan Dedi merupakan dua sosok yang tengah menjadi media darling. Di sejumlah survei, popularitasnya tinggi.
"Bisa jadi semuanya settingan Pak Jokowi tentang Projo masuk ke Gerindra atau Budi Arie masuk ke Gerindra. Supaya apa? Supaya satu cita-cita Prabowo Gibran dua periode bisa terlaksana."
"Kenapa ini perlu diperhatikan baik-baik? Karena ternyata banyak tokoh-tokoh yang muncul sebagai calon-calon kuat pendamping Pak Prabowo, ada Purubaya, ada KDM (Kang Dedi Mulyadi)," paparnya.\
Dengan tujuan tersebut, Budi Arie yang berharap masuk Gerindra, menurut Hensat, bisa menjadi spionase atau mata-mata Jokowi langsung di dapur politik Prabowo, Gerindra.
"Jadi hati-hati juga tuh masuk ke Gerindra, bisa jadi untuk jadi dewan pengawas strategi. 'Wah strateginya apa nih kira-kira Gerindra?' Jadi menurut saya sih ini settingan biasa lah dari Pak Jokowi," ujar Hensat.
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Roy Suryo Cs Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi Pekan Ini, Dokter Tifa Pastikan Hadir: Tanpa Rasa Takut |
|
|---|
| Roy Suryo Cs Bakal Penuhi Panggilan Polisi, Akui Tak Ada Ketakutan Meski Berstatus Tersangka |
|
|---|
| Dukung Langkah Polri, Tegas Jaga Indonesia Kawal Proses Hukum Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
| 10 Tokoh Pahlawan Nasional Diumumkan Hari Ini Termasuk Soeharto, Jokowi-Gibran Ungkit Jasa Besar |
|
|---|
| Sindiran Menohok Roy Suryo ke Kapolda Metro, Kasus Ijazah Jokowi Makin Panas: Nasehati Anak Buahnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/DIISUKAN-PECAH-KONGSI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.