Roy Suryo Cs Tersangka

Pelawak Doyok Sindir Roy Suryo: Sering Bawa-bawa Nama Srimulat, Kini Doanya Terkabul Jadi Tersangka

Doyok, ikut buka suara terkait penetapan Roy Suryo sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terkait ijazah Jokowi.

|
Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya dan TikTok Doyok
SINDIR ROY SURYO - Komedian legendaris, Doyok menyindir sosok eks Menpora Roy Suryo yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Joko Widodo. (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya dan TikTok Doyok). 
Fakta Singkat:
  • Doyok Srimulat menyindir Roy Suryo
  • Roy Suryo dinilai sering membawa nama Srimulat
  • Sindiran Doyok viral di media sosial

TRIBUNJAKARTA.COM - Komedian legendaris, Doyok, ikut buka suara terkait penetapan Roy Suryo sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terkait ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Melalui postingan di Instagramnya, pria bernama asli Sudarmadji itu menyinggung kebiasaan Roy Suryo yang kerap menyebut-nyebut nama grup lawak Srimulat saat berdebat mengenai dugaan ijazah palsu Jokowi

"Halo guys, kawan-kawan Srimulat, kemarin Roy Suryo bawa-bawa Srimulat tiap debat sama politisi, dia bilang bohong kayak Srimulat katanya. Akhirnya doanya terkabul, Roy Suryo jadi tersangka," kata Doyok seperti dikutip dari Instagramnya pada Senin (10/11/2025). 

"Setuju enggak kawan-kawan Srimulat? Khususnya dari Gaplek," tambahnya.  

Roy singgung Srimulat

Eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Roy Suryo, memang sempat menyinggung grup lawak Srimulat. 

Namun, saat itu Roy tengah menyoroti tajam riwayat pendidikan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. 

Menurutnya, Gibran sama seperti ayahnya yang 'bermasalah' dengan ijazahnya. 

Ia meragukan soal penyetaraan ijazah putra sulung Joko Widodo tersebut yang dinilainya janggal. 

Menurutnya, riwayat pendidikan Gibran dari jenjang SD hingga SMP relatif jelas. 

Akan tetapi, keraguan muncul ketika Gibran masuk ke jenjang SMA. 

Banyak Dibaca:

Ada beberapa cerita mengenai riwayat pendidikan SMA Gibran yang menimbulkan kesimpangsiuran informasi. 

Ada yang menyebut Gibran sempat bersekolah di SMA Santo Yosef Surakarta hingga kelas dua. Ia lalu pindah ke SMK Kristen Surakarta. 

Versi lainnya, ada yang menyebutkan ia menempuh pendidikan SMA di Orchard Secondary School Singapura. 

"Yang namanya Secondary School di Singapura itu sebenarnya dimulai dari SMP. Sekolah di sana itu 6 tahun dimulai dari SMP. Enggak bisa tiba-tiba masuk sebagai SMA," kata Roy Suryo seperti dikutip dari YouTube Bambang Widjojanto yang tayang pada Senin (8/9/2025). 

"Jadi, artinya ini harus jelas betul. Nah, kalaupun kita anggap benar, kita husnudzon, dia SD-nya benar lah, SMP-nya benar ada di Solo, SMA-nya sekarang ada dua cerita," tambahnya. 

Kejanggalan di tingkat Universitas

Tidak sampai di situ saja, kejanggalan pendidikan Gibran berlanjut di tingkat universitas. 

Roy menyoroti ijazah Gibran yang diterimanya dari program Management Development Institute of Singapore (MDIS) yang berafiliasi dengan University of Bradford di Inggris. 

Ia menyoroti banyak lulusan dari MDIS yang mengatakan bahwa ijazah Gibran janggal. 

"Kalau (ijazah) Bradford asli itu vertical logonya seperti yang (Gibran) tunjukkan di Loji Gandrung (saat menjadi Wali Kota Solo). Dia pernah berani menunjukkan Ijazah di Loji Gandrung (Kantor Walikota Solo). Tapi, kalau MDIS itu logonya 2. Jadi ada MDIS, ada Bradford. Bukan Bradford sendiri," jelas Roy Suryo. 

Riwayat pendidikan S2 Gibran pun mengundang tanda tanya besar dari publik. 

Gibran dikabarkan melanjutkan ke University Technology of Sydney (UTS) di Australia. 

Bahkan, disebutkan bahwa Gibran maju sebagai cawapres dengan riwayat pendidikan S2 dari UTS. 

"Ternyata dibongkar, yang di UTS itu tidak S2. Dia hanya sempat masuk program namanya Insearch. Kayak program matrikluasi hanya 6 bulan, itu pun enggak lulus.  Jadi, enggak jelas terus dibalik sejarahnya jadi seolah-olah pendidikan di Australia duluan baru Singapura," katanya. 

Lebih lucu dari Srimulat

Kejanggalan riwayat pendidikan Gibran makin lucu ketika Kementerian Pendidikan mengeluarkan surat penyetaraan terhadap ijazah SMA Gibran. 

"Surat penyetaraan dari Dikti itu bukan terhadap Orchard Secondary School tetapi terhadap UTS yang Insearch. Dan penyetaraannya itu setara dengan SMK. Jadi ini lucu," katanya.

Surat Keterangan Penyetaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu diterbitkan pada tahun 2019. 

Isi surat tersebut menyatakan Gibran telah menyelesaikan program grade 12 di University Technology of Sydney (UTS) pada 2006 dan disetarakan setingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peminatan Akuntansi dan Keuangan.

"Itu penyetaraan tahun 2006 tapi suratnya 2019. Srimulat aja kalah lucu ini. Jadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam surat keterangan menyebutkan Gibran telah menyelesaikan program grade 12 di UTS Insearch Sydney Australia tahun 2006 setara tamat SMK Peminatan Akuntansi dan Keuangan Jakarta 6 Agustus 2019," katanya. 

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved