PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert, Respons Erick Thohir Ungkit Target Timnas di Piala Dunia 2030
PSSI resmi memecat Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia. Ketum PSSI Erick Thohir beri respons ungkit target Piala Dunia 2030.
TRIBUNJAKARTA.COM - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memecat Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia.
PSSI menyampaikan berakhirnya kerja sama dengan tim kepelatihan Timnas Indonesia yang dipimpin oleh pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert pada Kamis (16/10/2025).
Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberikan respons mengenai pemecatan Patrick Kluivert.
"Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihan selama hampir 12 bulan untuk PSSI dan Timnas Indonesia," kata Erick Thohir dikutip dari akun instagram pribadinya, Kamis (16/10/2025).
Erick Thohir menyampaikan bahwa PSSI, Patrick Kluivert dan tim kepelatihan dengan penuh rasa hormat sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini.
"Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan Timnas Indonesia dan berjuang bersama untuk Merah Putih," katanya.
Selain itu, Erick Thohir juga menyampaikan rasa terimakasih untuk seluruh suporter, pemain beserta keluarga dan ofisial yang sudah berjuang dan memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia yang bisa melaju hingga Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menurut Erick, pencapaian Timnas itu merupakan sejarah dalam dunia sepak bola Indonesia.
Ia lalu menyinggung target Timnas Indonesia berikutnya.
"Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030," ucapnya.
Patrick Kluivert Dipecat
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (15/10/2025), PSSI menjelaskan bahwa kesepakatan penghentian kontrak dilakukan lebih awal dari durasi kerja sama yang seharusnya berlangsung dua tahun.Â
“Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan para pihak di tim kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” tulis pernyataan resmi PSSI dikutip dari Kompas.com.Â
Langkah tersebut, menurut federasi, diambil dengan mempertimbangkan arah baru dalam pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional ke depan.Â
Dengan demikian, tim kepelatihan Kluivert tidak lagi menangani Timnas Indonesia Senior, U-23, maupun U-20.Â
Lewat unggahan di akun Instagram resminya, PSSI menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan profesionalisme Patrick Kluivert beserta seluruh staf pelatih selama bertugas bersama skuad Garuda.Â
“Setelah melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” tulis PSSI.Â
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Coach Patrick Kluivert dan timnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah mereka tunjukkan. Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan rasa hormat, dan kami mendoakan yang terbaik untuk langkah mereka selanjutnya,” lanjut pernyataan tersebut.Â
Sebelumnya, Patrick Kluivert dan stafnya memilih langsung kembali ke Belanda setelah dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Jeddah, Arab Saudi. Dalam dua pertandingan tersebut, Timnas Indonesia menelan kekalahan 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak.Â
Kekalahan tersebut sekaligus menutup peluang Garuda tampil di ajang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.Â
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, membenarkan bahwa tidak ada anggota tim kepelatihan asal Belanda yang ikut kembali ke Tanah Air bersama rombongan tim. “Gak ada (yang ke Indonesia), semuanya kembali ke Belanda,” ujar Sumardji.
Profil Patrick Kluivert
Patrick Kluivert merupakan pelatih kelahiran Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 1976.
Ia pernah menjadi salah satu striker paling ditakuti di era 1990-an hingga awal 2000-an.
Patrick Kluivert memulai karier profesionalnya di Ajax Amsterdam.Â
Ia mencuri perhatian dunia ketika mencetak gol kemenangan Ajax di final Liga Champions 1995 melawan AC Milan, saat usianya baru 18 tahun. Gol itu langsung membuat namanya melambung.
Setelah sukses di Ajax, Kluivert melanjutkan kariernya ke AC Milan pada 1997, meski hanya semusim.
Kariernya kemudian mencapai puncak bersama Barcelona (1998-2004). Selama di Barca, Kluivert mencetak 122 gol dalam 257 pertandingan, menjadikannya salah satu striker terbaik klub.Â
Setelah bersama Barcelona selama enam tahun, Kluivert hengkang dan bermain untuk Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille sebelum pensiun pada 2008.
Karier Internasional
Sebagai pemain Timnas Belanda, Kluivert mencatatkan 79 caps dan mencetak 40 gol bersama Timnas Belanda.
Catatan itu menjadikannya sebagai salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah De Oranje.
Dikutip dari Tribunnews.com, salah satu momen terbaiknya adalah ketika membawa Belanda mencapai semifinal Euro 2000. Kala itu ia menjadi top skor dengan lima gol.
Sayang karirnya bersama Timnas Belanda hanya sebatas itu. Tidak ada trofi mayor yang bisa ia persembahkan untuk Belanda.
Karier Kepelatihan
Setelah gantung sepatu, Kluivert beralih ke dunia kepelatihan. Dalam catatan transfermarkt, ia memulai sebagai pelatih penyerang AZ Alkmaar.
Patrick Kluivert juga sempat menjadi assisten pelatih Ange Postecogloue selama enam bulan pertama di 2010, kala menangani Brisbane Roar.
Setelah itu, ia mulai berpindah-pindah dari menjadi pelatih penyerang di NEC Nijmegen hingga menjadi pelatih kepala FC Twente II.
Patrick sempat terlibat dalam proyek Timnas Belanda di Piala Dunia 2014. Kala itu ia menjadi assisten Luis van Gaal dan mengantarkan tim Oranye meraih posisi ketiga.
Setelah Piala Dunia berakhir, Kluivert  menangani timnas Curaçao pada 2015-2016. Baru setelah itu ia melatih tim-tim muda dan akademi, termasuk menjadi direktur akademi Paris Saint-Germain (PSG) pada 2016.Â
Sebagai pelatih, Kluivert dikenal membawa filosofi sepak bola menyerang khas Belanda. Ia gemar memanfaatkan pemain muda berbakat.
Rekam Jejak Patrick Kluivert
Sebagai Pelatih dan Staf
Adana Demirspor (Pelatih Kepala): Jul 2023 – Des 2023
- Total Pertandingan: 20
- Rata-Rata Poin: 1,50
2. Curaçao (Pelatih Interim): Mei 2021 – Okt 2021
- Total Pertandingan: 6
- Rata-Rata Poin: 0,83
3. Barcelona (Manajer Akademi): Juli 2019 – Juni 2021
4. Timnas Kamerun (Asisten Pelatih): Agu 2018 – Jul 2019
- Jumlah Pertandingan: 12 (Bersama Clarence Seedorf)
5. Paris Saint-Germain (Direktur Olahraga): Jul 2016 – Jun 2017
6. Curaçao (Penasehat Strategis): Jul 2016 – Jun 2018
7. Ajax Amsterdam U19 (Pelatih Kepala): Jul 2016 – Jul 2016
8. Curaçao (Pelatih Kepala): Mar 2015 – Jun 2016
- Total Pertandingan: 8
- Rata-Rata Poin: 1,38
9. Timnas Belanda (Asisten Pelatih): Agu 2012 – Jul 2014
- Jumlah Pertandingan: 29 (Bersama Louis van Gaal)
10. FC Twente II (Pelatih Kepala): Jul 2011 – Jun 2013
- Total Pertandingan: 46
- Rata-Rata Poin: 1,80
11. NEC Nijmegen (Pelatih Penyerang) : Agu 2010 – Jun 2011
12. Brisbane Roar (Asisten Pelatih): Jan 2010 – Jun 2010
- Jumlah Pertandingan: 6 (Bersama Ange Postecoglou)
13. AZ Alkmaar (Pelatih Penyerang): Jul 2008 – Des 2009
Karir Pemain
- LOSC Lille (Prancis) Periode: 2007 – 2008 (Pensiun)
- PSV Eindhoven (Belanda) Periode: 2006 – 2007
- Valencia CF (Spanyol) Periode: 2005 – 2006
- Newcastle United (Inggris) Periode: 2004 – 2005
- Barcelona (Spanyol) Periode: 1998 – 2004
Jumlah Gol: 122
- AC Milan (Italia) Periode: 1997 – 1998
- Ajax Amsterdam (Belanda) Periode: 1994 – 1997
- Prestasi: Liga Champions UEFA 1995
- Akademi Ajax (Belanda) Periode: 1991 – 1994
Berita Terkait
- Baca juga: INDONESIA Siap Tempur Pasukan Lengkap Menatap Piala Dunia, PSSI Ogah Dijahili di Arab Saudi
- Baca juga: Erick Thohir Ngaku Bisa Pimpin PSSI & Menpora, Pejabat FIFA Klarifikasi Buat Pernyataan Mengejutkan
- Baca juga: PSSI Diacuhkan? Kenyataan Pahit Wasit yang Pimpin Laga Indonesia di Ronde 4, Ada Sosok Kontroversi
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.