Dipecat PSSI, Kelemahan Kluivert Dikuliti Analis: Laga Away hingga Plan B Jadi Masalah

Patrick Kluivert dan seluruh tim asistennya resmi dipecat dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia hari ini, Kamis (16/10/2025).

Tribunnews/Abdul Majid
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert saat menghadiri sesi post match press conference di Stadion Suita, Osaka, Jepang, Selasa (11/6/2025). Ia kecewa anak asuhannya kalah telah dan itu menjadi pembelajaran untuk lebih baik lagi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Patrick Kluivert dan seluruh tim asistennya resmi dipecat dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia hari ini, Kamis (16/10/2025).

Kegagalan mnembawa Tim Garuda melaju ke Piala Dunia 2026 menjadi hal yang paluing disorot.

Di bawah kepelatihannya, Jay Idzes dan kawan-kawan tak mampu memetik satu poin pun pada putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia dikalahkan Arab Saudi (4-3) dan Irak (1-0) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada 9 dan 12 Oktober 2025 kemarin.

Sejak dua kekalahan pahit itu, sejumlah pundit, dan para pecinta sepak bola Indonesia mulai menyuarakan tagar "Kluivert out!".

Analis Kuliti Kelemahan Kluivert

Analis Sepak Bola Indonesia, Gita Suwondo, melihat Kluivert pantas dipecat. Namun bukan hanya karena perkara dua kekalahan di putaran empat kualifikasi.

Gita membaca hasil delapan laga Timnas Indonesia di bawah kepelatihan eks bomber Barcelona itu.

Empat laga Timnas bersama Kluivert adalah putaran tiga kualifikasi, dua laga persahabatan, dan dua laga putaran empat kualifikasi:

Pada putaran tiga kualifikasi Piala Dunia 2026, timnas sukses mengalahkan Bahrain dan China dengan skor sama-sama 1-0, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Sementara, pada dua laga tandang, Tim Garuda kalah telak, lawan Australia (5-1) dan Jepang (6-0).

Pada putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026, timnas sapu bersih kalah dari Arab Saudi (4-3) dan Irak (1-0). Kedua laga itu digelar di Arab Saudi.

Gita menyoroti Timnas Indonesia dibawah Kluivert hanya mampu menang di kandang.

Sedangkan saat laga tandang, Tim Merah Putih seperti tak bertaji.

"Kalau kita lihat dari track record dia delapan pertandingan, enam di antaranya pertandingan kompetitif, dia kan mengalami empat kali kekalahan, selalu away (tandang)."

"Jadi kita tuh selalu tidak bisa apa-apa dengan away, dan skornya besar, 1-5 dari Australia, 0-6 dari Jepang," kata Gita saat bicara di Kompas TV, Kamis (16/10/2025).

Terlebih, kekalahan atas Arab seperti kemunduran. Sebab, di bawah pelatih sebelum Kluivert, yakni Shin Tae-yong, timnas pernah seri dan mengalahkan Arab.

"Kalau kata orang Jawa bilang sudah sewayahnya (dipecat)," kata Gita.

Gita juga menyoroti soal kinerja Kluivert yang seperti tidak punya plan b atau rencana cadangan dalam menerapkan taktik di lapangan.

"Patrick Kluivert ini seperti tidak memiliki plan cadangan ketika plan dia berantakan di awal. Itu yang mengkhawatirkan kalau dia tetap megang timnas sampai Piala AFF 2026 dan Piala Asia 2027," jelasnya.

Pemecatan

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (15/10/2025), PSSI menjelaskan bahwa kesepakatan penghentian kontrak dilakukan lebih awal dari durasi kerja sama yang seharusnya berlangsung dua tahun. 

“Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan para pihak di tim kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” tulis pernyataan resmi PSSI dikutip dari Kompas.com

Langkah tersebut, menurut federasi, diambil dengan mempertimbangkan arah baru dalam pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional ke depan. 

Dengan demikian, tim kepelatihan Kluivert tidak lagi menangani Timnas Indonesia Senior, U-23, maupun U-20. 

Lewat unggahan di akun Instagram resminya, PSSI menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan profesionalisme Patrick Kluivert beserta seluruh staf pelatih selama bertugas bersama skuad Garuda. 

“Setelah melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” tulis PSSI

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Coach Patrick Kluivert dan timnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah mereka tunjukkan. Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan rasa hormat, dan kami mendoakan yang terbaik untuk langkah mereka selanjutnya,” lanjut pernyataan tersebut. 

Sebelumnya, Patrick Kluivert dan stafnya memilih langsung kembali ke Belanda setelah dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Jeddah, Arab Saudi. Dalam dua pertandingan tersebut, Timnas Indonesia menelan kekalahan 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak. 

Kekalahan tersebut sekaligus menutup peluang Garuda tampil di ajang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. 

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, membenarkan bahwa tidak ada anggota tim kepelatihan asal Belanda yang ikut kembali ke Tanah Air bersama rombongan tim. “Gak ada (yang ke Indonesia), semuanya kembali ke Belanda,” ujar Sumardji.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved