Kisah Ali, Pengojek Sepeda yang Masih Bertahan di Himpitan Kota Tua Jakarta
Pria berusia 60-an tahun yang memakai rompi hitam terlihat bersandar pada tiang di ujung jalan.
Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pria berusia 60-an tahun yang memakai rompi hitam terlihat bersandar pada tiang di ujung jalan.
Sesekali melepaskan topi lalu mengusap bagian kepala, entah panas atau gerah.
Di depannya terparkir sepeda onthel tua berkarat.
Sepeda dengan dua sadel, satu di depan dan satu lagi di bekakang.
Baca: Novanto Tak Lagi Pakai Jam Tangan Mewah Padahal Senang Koleksi Sejak Muda, Kenapa ?
Sadel belakang berbentuk persegi panjang, lebar dan lebih tebal dari yang depan.
Itu merupakan sepeda yang ketujuh kalinya yang dipakai Ali.
Setelah keenam sepeda sebelumnya rusak.

Sepeda yang dipakai sehari-hari untuk ia bekerja.
Pekerjaan Ali sebagai ojek sepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
"Sudah lama dari tahun 70-an. Waktu gedung ini bank," ujar Ali sambil menunjuk gedung yang ada di belakangnya.
Gedung itu adalah Gedung Chartered Bank of India, Australia China yang berada di Jalan Kali Besar Barat, Tambora, Jakarta Barat.
Di pengkolan jalan itu lah Ali beserta teman seprofesinya biasa mangkal.
"Kalau yang di sini ada sekitar 15 orang. Baru yang di sini, yang di sana-sana itu beda lagi," kata Ali.