Sandiaga Uno Cari Investor Untuk Normalisasi Kali Ciliwung

Keberadaan warga di Bantaran Ciliwung kata Sandi sangat berbahaya bagi warga itu sendiri. Namun para warga selalu enggan dipindahkan.

Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
Warta Kota/Bayu Indra Permana
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea berjoging bersama di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (3/2/2018). WARTA KOTA/BAYU INDRA PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengungkapkan untuk normalisasi Kali Ciliwung butuh bantuan investor.

Uang yang didapatkan dari para investor kata Sandi untuk membangun Float System.

"Pertama-tama disiapkan untuk anggarannya. anggaran enggak kurang kita tinggal sepakat jumlahnya berapa yang sudah di-appraise kita nggak ada masalah itu bisa kita eksekusi," ucap Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Baca: Hebat, Pengamen ini Biasa Meraup Rp 1,5 Juta per Hari

"Untuk penanggulangan dan pengelolaan air dan memastikan kita punya Float System yang bagus. Itu non negotiable itu harus kita danai, Pemprov harus merogoh kocek dan kita harus investasi di situ," tambahnya.

Menurutnya Pemprov DKI Jakarta harus mendanai terlebih dulu agar  masyarakat nyaman untuk tinggal

"Kalau saya melihatnya sih investasi. Investasi untuk memastikan kota ini (DKI Jakarta) livable and sustainable," ujar Sandi.

Normalisasi kawasan sungai Ciliwung memang menjadi masalah DKI Jakarta setiap tahunnya.

Baca: Penelitian Dokter Jerman 100 Orang Meninggal Akibat Masturbasi

Keberadaan warga di Bantaran Ciliwung kata Sandi sangat berbahaya bagi warga itu sendiri. Namun para warga selalu enggan dipindahkan.

Sandiaga Uno megatakan beberapa cara untuk normalisasi bantaran sungai Ciliwung.

"Kedua, karna bukan kurang rusunnya tapi kurang daripada akomodasi yang dekat dengan tempat mereka tinggal sekarang. Jadi yang di Jatinegara itu contoh yang bagus banget," ucap Sandi.

"Ketiga ketersediaan lahan biasanya itu terkait dengan sengketa hukum. ini yang saya sampaikan harusnya karena untuk kepentingan umum ada inovasi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved