Saling Serang Fahri Hamzah Melawan Nazaruddin: Singgung Novanto Sampai Jurus Tapak Suci
Mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin "menyerang" Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin "menyerang" Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Usai bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Nazaruddin mengaku memiliki bukti dugaan korupsi yang dilakukan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, saat masih duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR.
Bahkan Nazaruddin mengaku akan segera menyerahkan berkas-berkas terkait dugaan korupsi Fahri Hamzah tersebut kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diproses.
Baca: Wapres JK: Sepertinya Ada yang Koordinir Orang Gila di Indonesia
"Saya akan serahkan segera berkasnya ke KPK tentang korupsi yang dilakukan oleh Fahri Hamzah, waktu dia jadi wakil Ketua Komisi III," ungkap Nazaruddin, Senin (19/2/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Nazarudin juga berjanji akan membuktikan bahwa Fahri Hamzah melakukan korupsi sesuai bukti yang dimiliki olehnya.

Mantan anggota Banggar DPR ini juga mengklaim bukti yang dirinya pegang sudah cukup untuk menjadikan Fahri Hamzah sebagai tersangka.
Sayangnya Nazaruddin belum mau membocorkan lebih jauh dugaan korupsi yang melihatkan Fahri Hamzah terkait proyek apa.
"Insya Allah, bukti yang diserahkan ini cukup untuk membuah Fahri jadi tersangka. Datanya akan saya serahkan dengan jelas. Posisi dia sebagai wakil ketua Komisi III, dimana saya menyerahkan uangnya, berapa angkanya, dia menerima yang beberapa kali. Nanti saya sampaikan ke KPK," tegasnya.
Pernyataan Nazaruddin kemudian ditanggapi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca: Ingin Bawa Anak ke Posyandu, Istri Malah Dicekik dan Digigit Suami
Lembaga anti rasuah itu mempersilakan Nazaruddin melaporkan jika memiliki bukti korupsi yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Menurut Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, pihaknya terbuka untuk menerima aduan pihak manapun jika bukti korupsi tersebut terkait kasus korupsi yang dilakukan penyelenggara negara.
"Saya belum tahu ya tentang itu apakah ada atau tidak ada kalau memang ada informasi terkait dengan penyelenggara negara silahkan disampaikan saja kepada KPK," ujar Febri kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2018).
Nantinya setelah mendapatkan informasi tersebut, KPK akan melakukan penelaahan terhadap bukti-bukti korupsi. Dirinya mengungkapkan bahwa setiap aduan dari masyarakat akan ditindaklanjuti oleh KPK.
"Ini sama seperti laporan masyarakat yang lain pada prinsipnya kita mempertangung jawabkan sesuai dengan hukum acara yang berlaku," jelas Febri.
Ucapan Nazaruddin dan KPK membuat Fahri Hamzah bereaksi keras.
Wakil Ketua DPR yang kerap melontarkan pernyataan kritis itu membantahnya.
Baca: Polisi Tembak Mati Begal Sadis di Jakarta Barat
Fahri yakin tidak pernah terlibat dalam perkara korupsi.
Pernyataan Fahri tersebut menjawab tudingan Muhammad Nazaruddin yang mengaku memiliki bukti keterlibatan korupsi dirinya sewaktu masih menjabat anggota Komisi III DPR RI.
"Insya allah enggak ada, enggak ada. Saya sejak masuk DPR ini sudah tahu bahwa saya tahu cara orang bermain," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (20/2/2018).
Fahri mengaku paham bagaimana cara 'bermain' korupsi di DPR. Oleh karena itu sewaktu menjadi anggora DPR ia menghindari cara bermain tersebut
"Karena itu saya pernah disidang di komisi saya, saya engga usah sebut nama komisi, karena saya melakukan penolakan keras terhadap cara itu yang kadang-kadang akhirnya saya lihat ini sistemnya harus diperbaiki," kata Fahri.
Fahri mengaku mengetahui ada anggota dewan yang mencari uang untuk konstituennya dengan cara melanggar hukum.
Oleh karena itu ia mengusulkan untuk mencari pembiayaan politik atau dana politik kepada pemerintah, agar anggota dewan tidak terjebak.
"Empat kali saya menginterupsi Menkeu agar mengurusi political financing. 560 anggota DPR ini kalau tidak dicarikan jalan untuk mencari uang, dia akan cari sendiri-sendiri caranya dan itu tidak baik. Saya ngerti itu karena itu saya enggak mau masuk jebakan. Alhamdulillah. Saya enggak mau masuk jebakan yang mereka mau siapkan itu," katanya.

Saat disinggung soal bukti yang dimiliki Nazaruddin, Fahri yakin itu merupakan kebohongan.
Fahri mengatan Nazaruddin tidak pernah memiliki bukti korupsi, karena dirinya tidak pernah korupsi.
"Bohong, Nazar engga ada buktinya. Nazar itu lagi marah dan depresi. Enggak ada buktinya. Bohong itu. Kalau ada buktinya kenapa sekarang dia ngomong. Enggak ada buktinya. Ini bohong. Percaya deh," pungkasnya.
Dengan menggebu-gebu Fahri menyebut pernyataan Nazaruddin tersebut merupakan bagian dari persekongkolannya dengan KPK.
Menurut Fahri, Nazaruddin dulu sangat dengan KPK.
Sebagai kordinator banggar Komisi III, Nazzarudin dengan dengan Komisioner KPK saat itu.
Ketika Nazaruddin kooperatif, maka dimanfaatkan untuk menakut-nakuti orang lain termasuk yang tidak bersalah.
"Tapi dia nyari musuh orang-orang yang nggak bersalah. Ya saya lawan, saya gulung ini Nazar dan kawan kawan saya gulung ini. Coba tunjuk diri aja. Saya tau kok siapa yang mendekati saya atas nama Nazar," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/2/2018),
Sebagai bentuk timbal baliknya, perkara Nazaruddin menurut Fahri dipangkas.
Dari ratusan kasus yang melibatkan Nazaruddin, hanya satu yang menjeratnya yakni kasus Wisma Atlit.
"Begitu besar yang ia lakukan ini. Sampai disini ketemu ada 162 pohon dan cabang rantingnya bisnisnya Nazaruddin itu. Tetapi apa yang terjadi temen-teman sekalian? Nazar cuma divonis untuk 1 perkara saja, hanya 1. Yaitu kasus wisma atlet," katanya.
Fahri mengaku mengetahui hubungan Nazaruddin dengan orang-orang berpekara lainnya termasuk Setya Novanto.
Nazaruddin menurut Fahri sangat takut terhadap Novanto.
"Nazar itu. Saya juga tahu itu bagaimana kuatnya Pak Novanto dalam KPK. Saya tau juga lah. Tapi sudahlah, ini jadi sandiwara yg tidak jelas. Karena akhirnya soal hubungan orang per orang yg saling sebut,"katanya.

Menurut Fahri upaya menyeret dirinya dalam perkara Korupsi bukan kali ini terjadi.
Pada 2007 silam Fahri mengaku pernah juga mendapat ancamam serupa yang mengatakan akan membuka percakapannya soal pembagian komisi.
"Pernah ada ancaman kepada saya akan membuka komunikasi saya yang disadap soal pembagian-pembagian fee tahun 2007 itu saya ingat, 11 tahun yang lalu saya sudah diancam, macam-macam itu ancamannya ke keluarga misalnya. Saya enggak suka," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (20/2/2018).
Fahri tidak mengatakan siapa yang mengancamnya 11 tahun silam tersebut.
Yang pasti menurutnya ancaman -ancama seperti yang dilakukan Nazaruddin merupakan bagian dari ancaman kemanan nasional.
Fahri mengatakan saat menjadi buronan KPK pada 2010 silam, Nazaruddin dari tempat pelariannya menyebut sejumlah pejabat dan pengurus partai terlibat dalam perkara korupsi.
Menurut Fahri partai yang paling terkena dampak dari omongan Nazaruddin tersebut adalah partai Demokrat sehingga suaranya jeblok pada Pemilu 2014.
"Kira-kira hilang di atas 80 kursinya itu. Dari partai terbesar nomor 1, sekarang ini terbesar nomor 5 kalau tidak salah ya atau no 4," kata Fahri
Menurut Fahri Nazaruddin kemudian membatasi ocehan setelah berada di Indonesia.
Namun ia tetap menyebut-nyebut nama anggota DPR dalam sejumlah kasus, mulai dari pejabat fraksi hingga alat kelengkapan dewan.
Fahri mengatakan modus yang dilakukan Nazaruddin itu untuk memberikan ketakutan sehingga DPR bungkam.
Apa yang dilakukan Nazaruddin tersebut hasil dari persekongkolannya dengan KPK.
"Sadar atau tidak, oknum-oknum di dalam KPK yang merupakan juga bagian dari timnya Nazar (Nazaruddin). Yang tidak hanya membantu dia, bahkan dia yang sudah tidak di KPK pun masih berbisnis dengan Nazar. Jadi akhirnya DPR ini dihancurkan namanya," pungkasnya.
Fahri juga menuding Nazaruddin bersekongkol dengan KPK
Pada akun Twitter @Fahrihamzah menulis kicauan 'Nazar depresi, Mendekati asimilasi. Tapi aku hentikan, persekongkolan mereka aku bongkar'.
'Mau serang balik pakai jurus mabok aku lawan pakai jurus tapak suci', tulis akun @Fahrihamzah pada Senin (19/2/2018).
(Tribunnews.com/TribunWow.com)