Menolak Kabur, Hitler Bekali Pengikutnya dengan Sianida
Pasukan SS dengan kefanatikan bertempurnya terus sehingga baru tersapu habis menjelang tengah malam.
TRIBUNJAKARTA.COM- Hari Senin 30 April, pasukan Rusia tinggal satu blok dari gedung kekanseliran dan bunker Hitler.
Kondisi semakin gawat. Pertempuran memperebutkan gedung Reichstag berlangsung sengit.
Baca: Ingin Beli David de Gea? Manchester United Patok Harga Rp 1,6 Triliun
Beberapa kali pasukan infanteri Soviet berusaha menyerbu, tetapi setiap kali pula terpukul mundur.
Ketika mereka akhirnya berhasil memasuki gedung simbol kekuasaan Nazi itu, untuk merebutnya pun harus melalui pertempuran berdarah-darah dari ruang satu ke ruang lain, dari tingkat satu ke tingkat lainnya.
Tank dan meriam dikerahkan mendukung serbuan tersebut.
Pasukan SS dengan kefanatikan bertempurnya terus sehingga baru tersapu habis menjelang tengah malam.
Beberapa menit sebelum hari berganti menjadi 1 Mei, hari sangat penting bagi Soviet Rusia, bendera kemenangan berhasil dikibarkan di atas gedung Reichstag.
Namun karena perebutan Reichstag harus dipropagandakan ke dunia sebagai puncak kemenangan Soviet terhadap Nazi peristiwa besar itu harus 'diulang'.
Pagi-pagi tatkala matahari mulai menyinari Berlin, dilakukanlah pengibaran ulang bendera kemenangan di atap gedung tersebut, khusus untuk difoto.
Sebenarnya ketika pasukan SS sedang bertempur mati-matian demi membela Hitler, di bungkernya sejumlah orang menemui Hitler dan menawarkan cara untuk melarikan diri.
Baca: Unggahan Ini Jadi Bukti Michael Essien Benar Hengkang dari Persib
Tapi Hitler dengan tegas menolak permohonan agar dia meloloskan diri meninggalkan Berlin.
Sebenarnya ada cara untuk kabur dan satu-satunya jalan yang tersisa adalah lewat udara.
Pilot pribadi Hitler, Hans Bauer menyatakan siap menerbangkannya.