Rawan Kecelakaan, Warga Berharap Penutupan Perlintasan Kereta Pasar Gaplok Permanen
Baik arah Kelurahan Tanah Tinggi dan Kelurahan Kramat, terpasang rel guna menghalau pengendara.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Penutupan perlintasan kereta api Pasar Gaplok, Senen, Jakarta Pusat sudah hampir berlangsung setahun.
Namun warga Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat tidak mempermasalahkan penutupan perlintasan yang disebakan kecelakaan antara kereta dan mobil.
Baca: 12 Orang Terjebak Lift Macet di Mal Graha Cijantung
"Enggak apa, mending kaya begini. Kalau enggak ditutup kaya begini nanti bisa kecelakaan lagi," kata Wati (30) yang merupakan warga Kelurahan Kramat kepada TribunJakarta.com. Minggu (4/3/2018).
Kecelakaan tersebut melibatkan antara kereta Walahar Ekspres rute Tanjung Priok-Purwakarta dengan mobil.
Kecelakaan yang terjadi Selasa (13/6/2017) itu menewaskan dua orang dan menyebabkan gerbong kereta api terbakar.
Baca: Heboh Bocah 3 Tahun di Jember Dikabarkan Diculik, Keluarga Menduga Terkait Mistis
Wati merasa takut bila perlintasan Pasar Gaplok kembali difungsikan.
"Takut, kita suka deg-deggan kalau ngelihat ada orang yang jalan pas kereta mau lewat. Pusing juga terus adu ngotot sama motor yang lawan arah," jelas Wati.
Diketahui, perlintasan kereta api Pasar Gaplok hanya diperuntukkan bagi warga yang melintas dari jalan Tanah Tinggi 1, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Pantauan TribunJakarta.com, di perlintasan kereta api Pasar Gaplok terdapat satu rel tidak terpakai yang dipasang untuk menghalau kendaraan agar tidak melintas.
Rel tersebut terpasang lengkap dengan beton yang menyangganya.
Baik arah Kelurahan Tanah Tinggi dan Kelurahan Kramat, terpasang rel guna menghalau pengendara.
Senada dengan Wati, Kiki (23) yang juga warga Kelurahan Kramat mengaku senang dengan ditutupnya perlintasan kereta api Pasar Gaplok.