4 Fakta Sopir Taksi Online Tewas di Gunung Bunder: Kronologi, Luka Lebam Sampai Terduga Pelaku
Saat itu, Yustinus diketahui tengah mengantarkan penumpangnya ke daerah Gunung Bunder.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Sesosok mayat ditemukan tergeletak di Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,
Sosok yang diketahui beridentitas Yustinus Sinaga (41) warga Beji, Depok, Jawa Barat itu ditemukan sekira pukul 10.00 WIB, Senin (5/3/2018).
TribunJakarta.com merangkum berbagai fakta mengenai tewasnya sopir taksi online tersebut.
1. Kronologi

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi mengatakan, Yustinus ditemukan di antara semak-semak dan pepohonan di kawasan perbatasan Gunung Picung dan Gunung Bunder, Kabupaten Bogor
"Iya betul tadi pagi ada temuan mayat, bukan orang Bogor," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.
Dijelaskannya bahwa Yustinus merupakan seorang driver taksi online.
Saat itu, Yustinus diketahui tengah mengantarkan penumpangnya ke daerah Gunung Bunder.
"Iya jadi menurut keterangan keluarga, korban itu sedang mengantar customernya, dapat orderannya hari Jumat sekira pukul 21.30 WIB," ucapnya
Namun, kata dia, selang 24 jam, Yustinus tidak kunjung pulang ke rumahnya.
Walhasil, pihak keluarga pun mencoba menghubungi pihak operator taksi online yang bersangkutan.
"Iya pas ditelepon, pihak operator memberitahu bahwa Yustinus dapat orderan dari Sukaraja Bogor ke Gunung Bunder, kemudian pihak keluarga diberitahu lokasi terakhir Yustinus," tuturnya.
Merasa khawatir, lanjutnya, pihak keluarga pun langsung mencoba melakukan pencarian ke daerah Gunung Bunder dan berhasil menemukan jasad Yustinus.
"Ya jadi yang menemukan keluarganya, sekarang dibawa ke RSUD Ciawi untuk dilakukan autopsi," terangnya.
Dia melanjutkan, belum diketahui secara pasti, apakah ada bekas luka di sekujur tubuh Yustinus pasca ditemukan tewas.
"Tapi kalau luka pukulan sepertinya ada, nanti kita lihat hasil autopsinya," paparnya.
Agus pun menduga Yustinus menjadi korban pembunuhan yang dilakukan penumpang yang diantarnya pada Jumat malam kemarin.
"Iya cuman kita belum tahu juga, yang jelas pasca kejadian, Yustinus kehilangan mobil, ponsel, dan lain sebagainya" tandasnya.
2. Kondisi Korban

Seorang driver taksi online yang dikabarkan menghilang beberapa waktu lalu sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018).
Kabar ini awalnya beredar di media sosial seorang keponakan yang mencari pamannya.
Ia mengatakan kalau sang paman terakhir diketahui membawa penumpang ke daerah Gunung Bunder, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Namun, sang paman tak kunjung pulang, dan ponselnya pun tak bisa dihubungi.
Saat ditemukan kabarnya pengemudi taksi online ini sudah dalam keadaan tak bernyawa
Mayatnya ditemukan di antara semak-semak dan pepohonan di sekitar Pasir Reungit, Gunung Bunder, Kabupaten Bogor dengan posisi tubuh tengkurap serta kedua tangan dan kaki yang terikat.
Sopir taksi online ini diketahui bernama Yustinus Sinaga (41) warga Beiji, Depok, Jawa Barat.
Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi membenarkan hal tersebut.
"Iya betul tadi pagi ada temuan mayat, bukan orang Bogor," ujarnya.
Kompol Agus Suyandi juga mengatakan kalau tewasnya Yustinus diduga dilakukan oleh penumpang yang menggunakan jasa taksi online korban.
Hal ini diduga karena sejumlah barang milik sopir taksi online ini hilang.
"Mobil, ponsel, uang hilang, tapi tidak ada bekas luka senjata tajam, hanya mungkin ada luka lebam seperti kena pukulan saja," katanya dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Keberadaan sopir taksi online ini diketahui dari pihak keluarga dari pihak taksi online yang bersangkutan.
"Iya enggak pulang-pulang, kemudian keluarganya telepon pihak taksi online bersangkutan dan langsung melakukan pencarian," jelasnya.
Kompol Agus Suyandi menambahkan kalau lokasi ditemukannya sopir taksi online ini jarang dilalui kendaraan, baik pada siang atau pun malam hari.
"Bukan cuma malam di situ mah, siang juga sepi, jarang ada yang lewat, kecuali hari Sabtu dan Minggu," tuturnya.
Saat ini Yustinus langsung dibawa ke RSUD Ciawi untuk diautopsi.
"Sekarang lagi di RSUD Ciawi, kita lihat nanti hasil autopsinya," tutupnya.
Sementara kakak ipar korban, Viktor Situmorang.
Tak hanya itu saja, Viktor Situmorang juga mengatakan saku celana dan baju sudah terbuka ketika ditemukan.
"Iya ada luka, terutama di muka, itu lebam kayak bekas benda tumpul. Pokoknya posisinya, kantong (pakaian) pada kebuka, pokoknya, habis gak ada yang tersisa (barang-barang milik korban)," katanya.
Viktor menuturkan awalnya keluarga tidak menaruh curiga apa pun ketika korban tak kunjung pulang sejak menerima orderan pada Jumat (2/3/2018) lalu.
Lanjut dia, bahkan keluarga tidak mempunyai firasat apa pun namun keluarga mulai panik saat nomor korban sudah tidak aktif.
"(Keluarga) Gak ada firasat apa pun, kita kaget karena (korban) belum pulang dan handphone-nya gak aktif ketika dihubungi," ujar Viktor ketika ditemui TribunnewsBogor.com di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018).
Korban pun ditemukan tewas pada Senin (5/3/2018) sekitar pukul 10.00 WIB pagi dengan tangan terikat setelah dilakukan pencarian.
Ia juga mengatakan bahwa saat korban ditemukan, semua barang-barang yang dibawa korban pun lenyap.
Almarhum Justinus meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih kecil berumur 4 tahun.
Viktor berharap pelaku segera ditangkap dan dihukun sesuai undang undang yang berlaku.
"Harapan kita ya, pelaku segera ditangkap, diadili sesuai dengan undang-undang yang berlaku, ya karena ini sudah menyangkut nyawa orang, setidaknya dihukum seberat-beratnya," katanya.
3. Keluarga Mengaku Tak Ada Firasat

Seorang driver taksi online ditemukan tewas di Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018).
Pria tersebut bernama Yustinus Sinaga, yang sempat menerima orderan pada Jumat (2/3/2018) lalu.
Belasan kerabat mau pun teman se-komunitas driver online berkumpul di sekitar kamar jenazah RSUD Ciawi.
Kakak Ipar Korban, Viktor Situmorang, mengatakan bahwa saat korban tak kunjung pulang setelah berangkat kerja menerima orderan untuk mengantarkan penumpang yang memesan jasa taksi online sodaranya itu.
Menurutnya, pihak keluarga tidak merasakan firasat apa pun.
"Tidak ada, makanya kita dari keluarga engga ada firasat, sedikit pun engga ada, yang janggal pun engga ada, kan dari istri korban juga engga ada," ujar Viktor ketika ditemui TribunnewsBogor.com di RSUD Ciawi, Senin (5/3/2018).
Bahkan, menurut Viktor, saat korban tak kunjung pulang pihak keluarga menganggap korban masih hidup karena tidak ada firasat sama sekali.
"Jadi dari kita menganggap korban itu posisinya masih hidup, karena tidak ada tanda-tanda dari beliau itu gak ada," katanya.
Almarhum Yustinus meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih kecil yang berumur 4 tahun.
Serta Viktor berharap pelaku segera ditangkap dan dihukun sesuai undang undang yang berlaku.
"Harapan kita ya, pelaku segera ditangkap, diadili sesuai dengan undang-undang yang berlaku, ya karena ini sudah menyangkut nama orang, setidaknya dihukum seberat-beratnya
4. Terduga Pelaku

Anggota Polresta Depok bersama personel Polres Subang, berhasil menangkap AS terduga pelaku pembunuh pengemudi taksi online Justinus Sinaga di Gunung Bunder Bogor.
AS berhasil ditangkap saat melakukan transaksi satu unit mobil di Subang, Jawa Barat.
Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, AS diduga kuat ikut terlibat dalam kasus pencurian disertai kekerasan.
"Hasil sementara diduga kuat AS terlibat tindak pidana kasus pencurian dengan kekerasan yang TKPnya ada diwilayah bogor," ujar Kombes Didik Sugiarto Kapolres Depok, Selasa (6/3/2018).
Menurutnya, saat ini Polres Depok dan Polres Bogor tengah melakukan pengembangan kasus pembunuhan driver taksi online tersebut.
"Saat ini Polres kota Depok bersama Polres Bogor sedang melakukan pendalaman pengembangan apakah AS terlibat langsung dalam tindak pidana disertai kekerasan diwilayah bogor," katanya.
Pihaknya juga mendalami kemungkinan kasus lain yang dilakukan oleh AS.
"Kemudian tim penyidik melakukan pemeriksaan untuk mengembangkan kasus-kasus lain yang dilakukan tersangka AS," katanya.
Namun untuk saat ini AS sudah dijadikan tersangka oleh Polres Depok dalam kasus penggelapan dan penipuan mobil pemilik rumah makan di Pancoran Mas.
"AS sudah berstatus tersangka dalam kasus penggelapan dan penipuan mobil pemilik rumah makan di Pancoran Mas Polres Depok," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang sopir taksi online ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan Desa Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018). (TribunJakarta/TribunnewsBogor)