Gerindra: Bukan Level Prabowo Jadi Cawapres
Bagi Gerindra, lanjut Nizar, harum kemenangan sudah tercium di depan mata.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Partai Gerindra angkat bicara mengenai kabar Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
"Entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja muncul opini yang mendudukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Cawapres, dipasangkan dengan Jokowi sebagai Capresnya," kata Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro dalam keterangan tertulis, Selasa (6/3/2018).
Baca: PKL Puncak Rela Tertimpa Longsor Ketimbang Digusur Pemerintah
Nizar mengatakan opini sesat tersebut diperkuat dengan seabrek argumentasi fiktif yang seakan Partai Gerindra yang akan diuntungkan oleh adanya duet tersebut.
"Argumentasi fiktif itu misalnya, Partai Gerindra akan terhindar dari potensi rasa malu jika Pak Prabowo kalah untuk yang ketiga kali," kata Nizar.
"Dan juga pendukung Partai Gerindra tidak akan merasakan kecewa lagi, apalagi Pilpres 2014 masih menyisakan luka kekalahan yang menganga," tambahnya.
Baca: Dikira Sedang Tidur, Tarmid Ditemukan Tewas Gantung Diri
Anehnya, kata Nizar, meskipun telah dibantah berkali-kali oleh jajaran DPP Partai Gerindra, namun tidak menyurutkan penggiringan opini menyesatkan tersebut.
Anggota Komisi V DPR itu menuturkan bantahan DPP Gerindra dianggap angin lalu karena setiap bantahan langsung ditimpa dengan serbuan argumentasi palsu.
Terlebih aneh lagi, kata Nizar, para elit parpol pendukung pemerintah juga mulai tak segan-segan tampil sebagai pemproduksi argumentasi palsu.
"Karena kali ini yang menyampaikan adalah elit politik, maka bahasanya pun disesuaikan jadi agak intelek sedikit, misalnya, bahwa duet Jokowi-Prabowo akan memperkuat soliditas bangsa dan mencegah gesekan antar kelompok masyarakat," kata Nizar.
Nizar mengatakan opini tersebut bagi keluarga besar Partai Gerindra adalah suatu usaha pembusukan terhadap usaha Partai Gerindra merebut kekuasaan di Pemilu 2019.
Bagi Gerindra, lanjut Nizar, harum kemenangan sudah tercium di depan mata.
"Perjuangan panjang yang sudah dilalui dengan berdarah-darah sebentar lagi akan tertebus dengan duduknya Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia," imbuhnya
Menurut Nizar, wajar jika ada pihak-pihak yang gemetaran melihat membesarnya Partai Gerindra.