Tumblr Diblokir, Netizen Protes ke Kominfo

TRIBUNJAKARTA.COM - Pemblokiran Tumblr yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menuai protes netizen.

Situs jejaring sosial dan microblogging tersebut diblokir sejak Senin (5/3/2018) sore.

Kemkominfo melalui akun Twitter resmi menjelaskan kronologi pemblokiran Tumblr yang berawal dari aduan dari masyarakat terkait konten asusila.

"Setelah dilakukan penelusuran dan analisa konten, terdapat lebih dari 360 akun asusila pada medsos t*mb*r dot com dan aplikasinya," ungkap Kemkominfo pada akun Twitternya @kemkominfo.

Kemkominfo juga menemukan bahwa Tumblr tidak memiliki mekanisme dan report tools untuk melaporkan konten asusila.

Tim Aduan Konten kemudian mengirimkan notifikasi melalui email kepada Tumblr dan dan memintanya membersihkan platformnya dari konten-konten asusila, Rabu (28/2/2018).

Batas waktu penanganan tersebut maksimum 2 x 24 jam.

Jika sampai batas waktu yang diberikan tidak ada respon dari Tumblr, maka akan dilakukan tindakn pemblokiran terhadap 8 DNS Tumblr pada Senin (5/3/2018).

Netizen mengaku tak terima dan kesal dengan aksi pemblokiran oleh Kemkominfo. 

Mereka menyayangkan keputusan pemerintah memblokir layanan yang dibuat oleh David Karp tersebut.

"Main Tumblr sejak 2012, dan banyak temen yang jadi jago nulis, sampe banyak yang nerbitin buku. Rasanya gak fair aja Tumblr diblokir pak. Ini sama aja kayak ada anggota DPR korupsi kenapa nggak dibubarin DPR nya sekalian," cuit @SantriKeren.

"Save Tumblr, musnahkan konten/akunnya bukan platform," tambah @komarudinmz.

Ada juga netizen yang menilai konten pornografi banyak ditemui di media sosial lain, seperti Twitter dan Youtube.

"Lah memangnya Twitter gak punya lebih dari 360 akun asusila? Kalau mau bener-bener bersih, itu search engine atau akses internet sekalian diblokir semua. Gini hasilnya kalau yang gak punya logika disuruh ngurusin internet. cc: @tumblr," komentar @KungfuTarkovsky.

Tumblr dianggap memberikan banyak manfaat bagi penggunanya.

Selain itu, ada juga netizen yang menilai bahwa Tumblr memiliki pilihan untuk memfilter konten. 

(TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)