Kini Bacagub Sumut JR Saragih Sebut Pangkat Terakhirnya di TNI Adalah Kolonel
"Saya berpangkat kolonel. Saat mencalon bupati di Tahun 2010, saya sudah Letnan Kolonel, ada surat keterangannya," ujarnya
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN- Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara JR Saragih memeberikan penjelasan mengenai pangkat terakhirnya di institusi TNI.
JR Saragih yang kini menjabat sebagai bupati Simalungun memang seorang kepala daerah berlatar belakang militer.
Baca: Jadwal Pertandingan Piala Dunia 2018, Waktu Tayangnya Ramah Untuk Indonesia
JR Saragih mengutarkan pangkat terakhirnya di dunia militer adalah Kolonel. Namun mengenai pangkat terakhirnya tersebut diragukan sekelompok orang.
Ketidak percayaan sekolompok orang ini pun disebarkan melalui media sosial, yang berisi JR Saragih membohongi masyarakat dengan menyebut dirinya memiliki pangkat terakhir di TNI sebagai Kolonel, melainkan hanya memiliki pangkat Kapten.
Menanggapi hal ini, JR Saragih saat berkunjung ke kantor Kompas TV Medan, menjelaskan di awal mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Simalungun Tahun 2010 pangkatnya sudah Letnan Kolonel.
Baca: Elf yang Kecelakaan di Tanjakan Emen Masih Kondisi Bagus Hingga Kerugiaan Jutaan Rupiah
Kemudian belakangan dia mendapatkan pangkat Kolonel, sebagai tanda pengabdian dia sebagai Bupati Simalungun.
"Saya berpangkat kolonel. Saat mencalon bupati di Tahun 2010, saya sudah Letnan Kolonel, ada surat keterangannya," ujarnya.
JR Saragih mengutarakan yang menyebut dia berbohong soal pangkat terakhirnya adalah orang- orang yang kurang kerjaan, dan sudah gila.
Baca: Anak Ustaz Ini Sempat Teriak Sebelum Ayahnya Ditikam Seorang Perempuan
"Sudah gila dia itu. Kalau dibilangnya saya Kapten, saya memang pernah Kapten, karena Kapten dulu baru bisa naik ke Letkol, " ujarnya.
Ia mengutarakan hal yang lumrah dia diberi kenaikan pangkat, karena dia mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menjadi Bupati Simalungun.
"Hal yang biasa diberi pangkat penghargaan. Luhut Panjaitan, Agum Gumelar, pernah dapat pangkat penghargaan," ujarnya.
Ia pun menceritakan bahwa dahulu saat dia hendak menikah sudah berpangkat Kapten, dan acara pernikahan tersebut diberlangsungkan di Kota Medan.
"Pedang pora saat saya menikah di Medan acaranya," ujarnya. (Tribun Medan)