Komunitas Mangrove Muara Angke Menilai Sampah di Teluk Jakarta Ada Manfaatnya
Ia pun sudah meminta izin kepada Kasudin Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Herdiman agar tidak seluruh sampah dibersihkan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN -
Komunitas Mangrove Muara Angke meminta Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu jangan membersihkan habis semua sampah di Teluk Jakarta.
Hal tersebut lantaran Komunitas Mangrove Muara Angke ingin mencanangkan penanaman bakau di atas sebagian sisa sampah.
Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar mengatakan dirinya sudah berdiskusi bersama komunitasnya tentang rencana penanaman bakau tersebut.
Baca: PRT Pencuri Perhiasan Majikannya Selalu Berdandan Sederhana
Ia pun sudah meminta izin kepada Kasudin Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Herdiman agar tidak seluruh sampah dibersihkan.
"Makanya tadi saya ngomong ke Pak Kasudin. Pak Kasudin, izin, kalau bisa jangan terlalu dihabisin semua Pak, karena masih bisa kita tanamin mangrove," kata Risnandar, Sabtu (17/3/2018).
Sampah yang menumpuk diketahui sedalam 1,5 meter.
Baca: Takut Rusak, Dinas Bersihkan Sampah di Muara Ange Tidak Pakai Alat Berat
Jika dikeruk habis semuanya, hanya akan tersisa air laut saja.
Risnandar menerangkan bibit bakau setinggi 40 sentimeter akan mati jika tenggelam di air laut dalam waktu yang lama.
Oleh karenanya, menyisakan sebagian sampah akan menahan bibit bakau supaya tidak tenggelam semuanya.
"Bibit kita tingginya 40cm. Jangan sampai nanti begitu air rob tanaman itu tenggelam, kalau tenggelamnya cepat sih nggak apa-apa, tapi kalau tenggelamnya lama ya mati," terang dia kepada TribunJakarta.com.
TribunJakarta.com memantau, sudah terdapat bibit bakau ditanami di atas tumpukan sampah agak ke dalam dari tepi laut.