Takut Rusak, Dinas Bersihkan Sampah di Muara Ange Tidak Pakai Alat Berat
Jika dikeruk menggunakan alat berat, potensi alat berat tersebut untuk amblas dan tenggelam ke laut sangat mungkin terjadi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN -
Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu sengaja tidak menggunakan alat berat bersihkan sampah di Teluk Jakarta dekat Kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pasalnya, menggunakan alat berat dalam mengangkut sampah di lokasi tersebut bisa berbahaya.
Sampah menumpuk sedalam 1,5 meter ke dalam laut.
Jika dikeruk menggunakan alat berat, potensi alat berat tersebut untuk amblas dan tenggelam ke laut sangat mungkin terjadi.
Baca: Aktivis Lingkungan: Sungai Dibeton, Istana Presiden Pindah ke Pulau Seribu
Hal tersebut dikatakan Kepala Sudin DLH Pulau Seribu Yusen Herdiman saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (17/3/2018).
"Cuman kan kalau kita pakai alat berat nih, takut amblas. Kalau amblas, harganya bisa sampai miliaran diangkatnya susah," terang Yusen di Muara Angke.
Oleh karena itu, jika tidak ada hambatan, sepekan sejak Sabtu ini ratusan petugas DLH akan dikerahkan untuk membersihkan sampah tersebut.
"Kita rencananya targetnya seminggu. Ya tergantung cuaca juga, mudah-mudahan nggak ada lagi rob. Kan masih angin barat nih masih," imbuh Yusen.
Baca: Essien di Ujung Tanduk, Manajemen Persib Bandung: Kami Carikan Jalan Keluar Terbaik
Sejak Sabtu pagi pukul 9.00 sampai 15.00 WIB, sekira 16 ton sampah sudah mulai dibersihkan oleh sekitar 80 orang personil DLH.
16 ton sampah tersebut dibawa menggunakan empat buah kapal fiber ke Pelabuhan Kali Adem Muara Angke.
Dari pelabuhan, tujuh buah truk sampah dikerahkan untuk membawa sampah tersebut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi.