Aktivis Lingkungan: Sungai Dibeton, Istana Presiden Pindah ke Pulau Seribu

Saat Sandiaga ingin menjawab, tiba-tiba Babeh Idin mengambil alih, "Biar gua yang jawab," katanya.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno Festival Sangga Buana, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri festival Sangga Buana yang bertajuk, Peradaban Sungai, Bambu dan Bilah Nusantara.

Sandiaga Uno ditemani tuan rumah, Chaerudin, atau yang biasa disapa Babeh Idin.

Sandiaga Uno diajak berkeliling oleh Babeh Idin berkeliling festival dan mengunjungi stand-stand komunitas, dari mulai Back to Besek hingga Jakarta Knife Throwing.

Baca: Essien di Ujung Tanduk, Manajemen Persib Bandung: Kami Carikan Jalan Keluar Terbaik

Salah satu awak media ada yang bertanya tentang Pemerintah Pusat yang ingin sungai dibetonisasi.

Saat Sandiaga ingin menjawab, tiba-tiba Babeh Idin mengambil alih, "Biar gua yang jawab," katanya.

Babeh Idin mengatakan jika sungai dibetonisasi monas akan hanyut dan istana negara pindah ke Kepulauan Seribu.

Baca: Dipaksa Ibu Kandung Edarkan Narkoba, Pria Ini Diciduk Polisi

"Kalau di betonisasi silakan tunggu monas hanyut, istana pindah ke Pulau Seribu," tegas aktivis lingkungan ini.

Babeh Idon berharap sungai dinatutalisasi agar tetap bisa ada resapan air.

"Jadi normalisasi tentang naturalisasi ekosistem peradaban. Ini yang kita bangun tentang kehidupan masa depan. Jadi saya minta bagaimana dengan itu peresapan air harus dipertahankan," tegas pria yang mengaku Rektor Universitas Kali Pesanggrahan ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved