Demokrat Bandingkan AHY Menawarkan Optimisme Sedangkan Prabowo Menakut-nakuti
Jika Prabowo menyebut Indonesia akan bubar di 2030, Rachland menyebut AHY yakin 2045 Indonesia masuk masa kejayaan.
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik menilai Ketua Prabowo Subianto sedang mendorong masyarakat lebih peduli terhadap Indonesia saat ini.
Kendati demikian, Rachland memaparkan cara Prabowo jauh berbeda dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Jika Prabowo menyebut Indonesia akan bubar di 2030, Rachland menyebut AHY yakin 2045 Indonesia masuk masa kejayaan.
Baca: SBY Curhat ke Guru Honorer: Gaji Saya Tidak Pernah Naik
"Asal saja para pemudanya lebih serius dan peduli mengejar prestasi," katanya, Selasa (20/3/2018).
Politisi Demokrat itu juga menilai pendekatan Prabowo untuk menakut-nakuti masyarakat, sedangkan AHY memberikan rasa percaya diri.
"Bedanya, AHY menawarkan optimisme, bukan menakut nakuti. Itu beda pemimpin jaman now dari pemimpin jaman old," ujar Rachland.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan jika 'Republik Indonesia tidak ada lagi tahun 2030'. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang videonya diunggah di media sosial resmi Partao Gerindra, Senin (19/3).
Baca: Kisah Nur Pengendara Motor Roda Tiga yang Tidak Bisa Menyalip Mobil
Dalam video tersebut, Prabowo yang mengenakan baju putih dan berpeci tampak bersemangat dan menggebu gebu dalam pidatonya.
"Saudara saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang lambang negara. Gambar gambar pendiri bangsa masih ada di sini," katanya.
"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya