Setya Novanto Sumpah Mati Dapat Jam Seharga Rp 1,6 Miliar di 2016

"Demi Tuhan pak, pasti pak, 2016. Saya memang setiap tahun ke Amerika, karena anak saya sekolah disana," singkat Setya Novanto.

Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
Tribunnews/Jeprima
Terdakwa kasus korupsi Proyek E-KTP Setya Novanto saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018). Pada persidangan kali ini jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan empat orang saksi. Mereka yakni, mantan Wakil Ketua Komisi II Taufiq Effendy, politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa, dan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎ Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto mengaku dapat jam tangan mewah merk Richard Mile seharga Rp 1,3 miliar.

Jam tersebut Novanto dapatkan dari Direktur Biomorf Lone LCC, almarhum Johannes Marliem, yang dititipkan melalui Andi Narogong.

Namun Jaksa KPK tetap mencecar soal waktu penerimaan jam tersebut.

Baca: Anies Baswedan Akan Nonton Persija Hari Ini

Menurut jaksa, soal jam tangan sudah ada kesamaan antara keterangan Andi dan Setya Novanto.

Hanya yang kurang pas soal waktu pemberian jam pada Setya Novanto.

 
"Jam tangan yang benar diterima dari Andi Narogong tahun berapa? ," tanya jaksa di sidang hari ini, Kamis (22/3/2018)‎ di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan agenda pemeriksaan terdakwa.

"Iya tahun 2016 pak," jawab Setya Novanto.

Diterangkan jaksa, penyidik memiliki bukti bahwa jam tersebut dibeli oleh Johanes Marliem pada 2012, lalu rusak di tahun 2013 lanjut diperbaiki selama dua minggu di Desember 2013.

Sesuai data keimigrasian yang dikantongi KPK, pada 20 Desember 2013, Setya Novanto bersama istrinya, Deisti pergi ke Amerika Serikat lanjut meninggalkan Amerika Serikat pada 4 Januari 2014.

Baca: Setya Novanto Tidak Pernah Ada Niat Untuk Menyuap KPK Pakai Uang Rp 20 Miliar

"Kami ada bukti email, jam dibeli dua ribu dua belas, rusaknya dua ribu tiga belas. Diperbaiki dua minggu. Masa rusak dulu baru jam dikasih ke Pak Novanto? ‎Coba ingat-ingat. Karena keterangan Johanes Marliem dengan FBI juga jam dibeli dua ribu dua belas," tanya jaksa lagi.

"Demi Tuhan pak, pasti pak, 2016. Saya memang setiap tahun ke Amerika, karena anak saya sekolah disana," singkat Setya Novanto.

Jaksa kembali menanyakan apakah Setya Novanto tetap pada keterangannya, yakni jam tetap diterima pada 2016? Setya Novanto menyatakan tetap pada keterangannya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved