Blak-blakan! Germo Prostitusi Online: Niat Berhenti, Tarif Wanita Sampai Pelanggan Pejabat

Andre mengungkapkan dirinya pernah berniat ingin berhenti menjajakan para wanitanya kepada pria hidung belang.

SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR
Sejumlah wanita dan germo yang diduga terlibat dalam prostitusi online 'Jilid II' dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Jumat (23/3/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDA ACEH - MRS alias Andre (28) ditangkap personel Unit PPA Polresta Banda Aceh, Rabu (21/3/2018) sekitar pukul 23.00 WIB dari salah satu hotel di Jalan Soekarno-Hatta, Aceh Besar.

Andre adalah germo atau muncikari praktik prostitusi online

Andre mengungkapkan dirinya pernah berniat ingin berhenti menjajakan para wanitanya kepada pria hidung belang.

Tapi, karena desakan ekonomi serta permintaan para pemesan yang terus menerus, sehingga pria asal Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara (Sumut) itu tidak dapat membendung niatnya tersebut.

Baca: Keluarga Probosutedjo Sewa 200 Spring Bed untuk Alas Tidur Selama 3 Hari

"Saya pernah berniat sekali berhenti pada saat Andra Irawan (24) ditangkap pada 22 Oktober 2017 lalu, di sebuah hotel di Jalan T Imuem Luengbata, Banda Aceh. Tapi, karena kondisi kantong kempes dan permintaan juga ada, sehingga saya menghubungi kembali rekan-rekan saya (wanita diduga PSK)," kata MRS yang diwawancarai khusus bersama tiga media lainnya di ruang Kanit PPA Polresta, Banda Aceh, Senin (27/3/2018).

Menurutnya sejak itu, dirinya kembali menekuni bisnis haramnya tersebut, di samping MRS juga punya sebuah usaha rak mi ayam kaki lima di Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Andre Bongkar Alasan Wanita Rela Gabung Prostitusi Online

Sejumlah wanita dan germo yang diduga terlibat dalam prostitusi online 'Jilid II' dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Jumat (23/3/2018).
Sejumlah wanita dan germo yang diduga terlibat dalam prostitusi online 'Jilid II' dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Jumat (23/3/2018). (SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR)

Senin (26/3/2018) Serambinews.com berkesempatan mewawancarainya secara khusus bersama tiga media lainnya di ruang Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh, Ipda Septia Intan Putri STK.

Dalam kesempatan itu, banyak hal yang dakui Andre sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

Termasuk salah satunya, soal pelanggan Andre yang ternyata dari berbagai kalangan, termasuk para pejabat dan deretan pengusaha.

Bersama Andre malam itu, polisi juga menciduk tujuh wanita pekerja seks komersil (PSK) dalam bisnis syhawatnya tersebut.

Ketujuh wanita itu adalah Ay (28) asal Simeulue, MJ (23) Aceh Tengah, dan RM (23) asal Bireuen. Sedangkan empat wanita lainnya merupakan warga Kota Banda Aceh, masing-masing berinisial CA (24), DS (24), RR (21), dan IZ (23).

Baca: Ternyata, Remaja Tanggung Gemari Cemilan Kemasan yang Dijual di Warung Kelontong

Ditanya apa sebenarnya alasan para wanita itu hingga rela begabung dengan bisnis prostitusi yang dijalani Andre kurang lebih selama tiga tahun terakhir tersebut.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved