Pedagang Pasar Blok G Puas Terhadap Hasil LHAP Ombudsman Perwakilan Jakarta: Itu Semua Keluhan Kami
"Sesuai sama keluhan pedagang pasar Blok G, empat poin itu sudah mencakup semua keluhan kita," kata Tanu kepada TribunJakarta.com
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Pedagang Pasar Blok G Tanah Abang mengaku puas dengan hasil laporan hasil akhir pemeriksaan (LHAP) Ombudsman Perwakilan Jakarta.
Dari laporan mengenai penataan PKL di kawasan pasar Tanah Abang itu, Ombudsman perwakilan Jakarta mengungkapkan adanya maladministrasi dalam penataan pedagang kaki lima (PKL).
Baca: Saksi Ungkapkan First Travel Punya Utang Rp 200 Juta kepada Penyedia Peralatan Atribut Umrah
Ada empat temuan tindakan maladministrasi di Jalan Jatibaru dalam laporan Ombudsman perwakilan Jakarta, yakni tidak kompeten, penyimpangan prosedur, pengabaian kewajiban hukum, perbuatan melawan hukum.
Tanu (51) merupakan seorang pedagang pasar Blok G yang mengaku puas dengan empat temuan itu.
"Sesuai sama keluhan pedagang pasar Blok G, empat poin itu sudah mencakup semua keluhan kita," kata Tanu kepada TribunJakarta.com, Rabu (28/3/2018).
Baca: Persidangan Bupati Rita: Titipan 15 Batang Emas Rp 10 Miliar, Sebongkah Berlian dan Patrialis Akbar
Menurutnya, seluruh pedagang di Pasar Blok G kecewa terhadap penataan PKL yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Alasannya, semenjak Jalan Jatibaru digunakan PKL untuk berdagang, pedagang di pasar Blok G mengalami penurunan omset hingga 50 persen.
Menurut pria yang sudah berdagang di pasar Blok G sejak tahun 1987 ini pembeli lebih memilih belanja di tempat PKL yang lebih dekat.
"Dulu kalau hari Sabtu, Minggu bisa dapat tiga sampai empat juta dalam sehari. Sekarang dapat dua juta sehari saja sudah susah," keluhnya.
Mengenai rencana penataan kawasan pasar Tanah Abang tahap dua, Tanu berharap agar Pemprov DKI Jakarta memindahkan para PKL di Jalan Jatibaru ke dalam Pasar Blok G.
Ia mengatakan lantai dua dan tiga Pasar Blok G masih dapat menampung 600 pedagang.
Baca: Kelakar JK tentang Presiden Jokowi yang Kena Macet di Hadapan Bupati dan Wali Kota Seluruh Indonesia