Sudah Ada Sejak Abad 19, IKEA Memilih Kaca Sebagai Medium Karya Seni
IKEA menilai seni kaca memiliki kualitas yang lebih dari medium lainnya dan sudah ada sejak abad ke-19.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG -- IKEA menilai seni kaca memiliki kualitas yang lebih dari medium lainnya dan sudah ada sejak abad ke-19.
IKEA Indonesia tahun ini melaksanakan IKEA Art Event menghadirkan hasil karya dari medium kaca dari delapan seniman dunia terkemuka yang mencerminkan ide dan diri mereka masing-masing.
Tahun ini pula IKEA pusat yang berada di Swedia memilih kaca sebagai bahan baku karya seni dari delapan seniman dunia pilihan IKEA.
Baca: Curhat Pilu Istri Soal Prostitusi Online: Suami Tiduri 50 Wanita, Gaji Terkuras dan Ancaman Anak
Menurut Eliza selaku Marketing Director IKEA Indonesia mengatakan bahwa kaca sudah ada sejak abad ke-19 dan sudah langka.
"Kaca sudah dipakai sejak abad ke-19 namun sayang karena susah pembuatan dan kurangnya peminat jadi sempat berhenti produksinya," papar Eliza saat memberikan materi di IKEA Art Event, Tangerang, Rabu (28/3/2018).
Maka dari itu IKEA mencetuskan ide menggunakan lagi kaca sebagai medium agar menciptakan sebuah karya seni yang tidak biasa dan langka.
Delapan karya yang diciptakan oleh delapan seniman pun dibuat dari kaca murni yang telah di proses sedemikian rupa.
Arkiv Vilmansa merupakan satu dari delapan seniman yang berasal dari Indonesia dan melahirkan karya seni dari kaca yang ia beri nama HIRA.
"Kaca medium yang sangat spesial, menurut saya karena setelah dipanaskan dan dilelehkan, tidak boleh lebih dari lima menit untuk membentuk, melukis dan mewarnai kaca, kalau lebih maka bahan itu dibuang tidak bisa dipakai lagi," beber Arkiv.
Baca: Soal Tuntutan Setya Novanto, Idrus Marham: Enggak Perlu Tafsir
Menurutnya tingkat kesulitan dan nilai jual seni kaca yang menjadikan karya yang dibuat dari kaca sangat berkualitas dan memiliki masa depan cerah.
Pasalnya baru sedikit seniman yang membuat seni dari bahan kaca.
"Kebanyakan dari vinyl, yang menjadikan kesenian dari kaca sangat langka dan ekskusif dilihat dari harga dan nilai seninya," ucap Arkiv.