Ternyata, Sebagian Pedagang Pasar Baru Tidak Permasalahkan Keberadaan PKL, Ini Alasan Utamanya
Namun berbeda dengan penilaian Pemkot Jakarta Pusat, sejumlah pedagang Pasar Baru justru tidak keberatan dengan keberadaan PKL
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR - Satu usulan dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) kota Jakarta Pusat untuk tahun 2019 merupakan penataan kawasan Pasar Baru.
Di antara sejumlah alasan ditatanya kawasan Pasar Baru karena keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di jalur pedestrian yang dinilai cukup mengganggu.
Baca: 3 Misteri di Balik Aksi Bakar Diri Sepasang Kekasih di Surabaya: Nikah Siri, Polisi Sebut Selingkuh
Namun berbeda dengan penilaian Pemkot Jakarta Pusat, sejumlah pedagang Pasar Baru justru tidak keberatan dengan keberadaan PKL.
Satu di antaranya Jamal (28), seorang pedagang tas di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Kalau menurut saya sih kalau ada kaki lima makin ramai sebenarnya, malahan kalau enggak ada kaki lima enggak ramai. Kita nih, dari pagi sampai siang sepi, tapi kalau udah ada kaki lima jam empat sore itu langsung ramai," kata Jamal kepada TribunJakarta.com.
Ia mengatakan PKL di Pasar Baru mulai berdagang sejak pukul 16.00 hingga malam sekira 22.00 WIB.
Baca: Tak Tinggal di Jakarta, Anak-anak Hunaedi Hanya Datang Saat Akhir Pekan
Menurutnya, wisatawan yang menginap di hotel sekitar kawasan Pasar Baru justru tertarik dengan keberadaan PKL.
Hal ini membuat pembeli yang awalnya datang ke Pasar Baru untuk membeli dagangan PKL juga tertarik untuk membeli dagangan pedagang Pasar Baru lainnya.
Pasalnya, wisatawan dari luar Pulau Jawa yang datang ke Pasar Baru tidak hanya datang untuk membeli barang-barang tekstil, tapi juga oleh-oleh.
Karenanya, pedagang Pasar Baru yang tidak menjual barang tekstil dapat terkena imbas dari pembeli yang awalnya datang untuk berbelanja pada PKL.
"Makin ramai kok, enggak merasa kesaing. Kan rezeki itu sudah ada pembagiannya, enggak ketukar-tukar," ujarnya. Sabtu (7/4/2018).
Namun, pria yang sudah berdagang tas sejak tahun 2008 di Pasar Baru ini mengakui bila ada beberapa pedagang yang tidak senang dengan keberadaan PKL.