Ternyata, Sebagian Pedagang Pasar Baru Tidak Permasalahkan Keberadaan PKL, Ini Alasan Utamanya
Namun berbeda dengan penilaian Pemkot Jakarta Pusat, sejumlah pedagang Pasar Baru justru tidak keberatan dengan keberadaan PKL
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Baca: Pistol Nazi Ditemukan Terkubur di Lahan Pohon Bambu di Depok, Begini Penampakannya Saat Diangkat TNI
Menurutnya, pedagang yang tidak senang dengan keberadaan PKL tersebut menghalangi pembeli yang ingin masuk ke dalam tokonya.
Alasannya, PKL di Pasar Baru memang berdagang di depan kios milik pedagang sehingga hanya menyisakan jalan kecil bagi pembeli yang ingin masuk ke dalam toko.
Senada dengan Jamal, Jhon (47) yang sudah berdagang topi dan parfum di Pasar Baru sejak tahun 1995 ini mengaku tidak keberatan dengan keberadaan PKL.
"Enggak apa, barang dagangan mereka memang lebih murah dari yang dijual pedagang di toko, tapi itu justru narik pembeli. Kan ada pembeli juga pembeli yang tetap milih beli di toko," ungkapnya.
Sementara menurut usulan lain dari Musrembang kota Jakarta Pusat yang ingin memperbaiki kanopi di Pasar Baru.
Jhon mengatakan bila karena keberadaan PKL, ada beberapa pemilik toko yang justru enggan dengan perbaikan kanopi.
"Mereka nganggap kalau kanopi diperbaiki, PKL makin enak karena enggak kehujanan. Makanya dari awal rusak sekitar tahun 2010 pedagang enggak terlalu ingin kanopinya diperbaiki," tutur Jhon.
Baca: Pistol Mitraliur yang Ditanam di Depok: Digunakan Sejak PD I Saat Perang Parit, Invasi Jerman
Pantauan TribunJakarta.com, sejumlah kanopi di Pasar Baru memang sudah rusak total.
Hanya beberapa bagian kanopi yang masih tersisa guna menahan terik matahari dan hujan.
Selain beberapa bagian kanopi itu, hanya tersisa lengkungan besi yang menopang kanopi.
Menyoal usulan Musrembang lainnya, yakni penataan lahan parkir, Jhon mengatakan bila kendaraan yang parkir di depan kios bukanlah milik pembeli, melainkan milik pegawai kios itu sendiri.
"Itu kendaraan yang parkir di depan toko kan punya pegawai toko, bukan pembeli. Pembeli parkirnya sudah diarahkan untuk parkir di tempat parkir pengunjung," jelasnya.
Pun begitu, tidak semua pemilik kios membiarkan pegawainya memarkirkan kendaraannya di depan kios.