Sudah Tiga Bulan, Tumpukan Sampah Tempat Bermain Anak-anak Kapuk Muara Belum Diangkut
"Ya kita sebenarnya mengharapkan ya minimal satu minggu sekali lah gitu seperti itu kepengennya, cuman ya nggak ada," pungkas dia.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tumpukan sampah setinggi satu meter lebih yang dijadikan lokasi bermain anak-anak RT 16/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, belum mendapat perhatian yang cukup dari Pemerintah.
Hal tersebut dikatakan Ketua RT 16/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (9/4/2018).
Baca: Zumi Zola: Artis, Bupati, Gubernur Termuda, Marah dan Tendang Kursi di Rumah Sakit Kini Ditahan KPK
Menurut dia, lokasi tumpukan sampah tempat bermain anak-anak tersebut memang sebenarnya adalah tempat penampungan sampah.
Namun, sampah tersebut terakhir diangkut tiga bulan yang lalu.
"Ya selama ini belum ada. Cuman waktu kemarin sempat ada dari Sudin Kebersihan, enggak tau dibuangnya ke mana kita juga nggak tau. Itu ada bangsa (sekitar) tiga bulanan yang lalu. Tiga bulan itu diangkut 75 persen terus sekarang begini lagi," lanjut dia.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa sampah kembali menumpuk akibat pembenahan sampah dari selokan-selokan yang ada di sekitar wilayah RW 04 Kelurahan Kapuk Muara.
Baca: Hilman Mattauch Mengaku Novanto Kerap Tepuk Pundaknya Sehingga Kosentrasi Terganggu dan Tabrakan
"Karena proses tiga bulan itu kenapa ini bisa penuh begini ya minimal kita wilayah ini terutama kita di dalam ada pembenahan jadi sampah dari got dari apa kita angkut dulu kita taruh ke sini," kata dia.
Adapun sampah yang menumpuk tersebut berasal dari wilayah meliputi RT 16, RT 15, RT 17, dan RT 10 Kelurahan Kapuk Muara.
Baca: Dikejar Massa, Seorang Penjambret Handphone Jatuh ke Got dan Seketika Tewas
Sudirman mengharapkan minimal satu pekan sekali Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara dapat mengangkut sampah dari lokasi tersebut.
"Ya kita sebenarnya mengharapkan ya minimal satu minggu sekali lah gitu seperti itu kepengennya, cuman ya nggak ada," pungkas dia.