Kisah Hidup Sastrawan Danarto yang Meninggal Karena Ditabrak, Jual Rumah dan Tinggal di Rumah Kos
"Bapak tinggal ngontrak di sini pas mau bulan puasa, sudah hampir dua tahun," ujar Sri Wahyuni, tetangga
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG- Almarhum Sastrawan Danarto menghabiskan masa tuanya dalam dua tahun terakhir di sebuah rumah kos yang berada di Perumahan Kedaung Hijau, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Rumah kos dua lantai tersebut berada tidak jauh dari gerbang perumahan, letaknya di sebelah kiri, persis setelah Warung Tegal atau warteg.
Baca: Keponakan Ungkap Sastrawan Danarto Meninggal Dunia Karena Pendarahan di Otak
Pengamatan Warta Kota pada Rabu (11/4/2018) sekitar pukul 16.00 WIB, rumah kos dengan pagar hitam itu terlihat sepi, hanya ada sebuah sepeda motor yang terparkir di halamannya.
"Bapak tinggal ngontrak di sini pas mau bulan puasa, sudah hampir dua tahun," ujar Sri Wahyuni, tetangga dan pedagang warteg yang cukup akrab dengan sastrawan Danarto.
Baca: Begini Cara Dua Pelaku Pembobol ATM yang Ditangkap Polsek Koja Mengelabui Korbannya
Menurut Sri Wahyuni, dulunya almarhum memiliki sebuah rumah di perumahan tersebut. Namun, sudah dijual sekitar dua tahun yang lalu.
"Rumahnya yang ada di dalam sudah dijual dua tahun yang lalu, terus bapak ngontrak di sini. Bayarnya per tahun," tutur Sri Wahyuni.

Sebelumnya, sastrawan Danarto (77) meninggal dunia setelah ditabrak sepeda motor B 3002 TEE yang dikendarai Surya Lesmana di Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (10/4/2018) sekitar pukul 13.30 WIB.
Danarto sempat dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan, namun nyawanya tidak tertolong. Rencananya, jenazah almarhum sastrawan Danarto akan dimakamkan di kampung halamannya, Sragen, Jawa Tengah. (Hamdi Putra)