Kejar Jokowi Saat Naik Motor Chopper, Pemuda Bertelanjang Dada Dicari Pihak Istana
Arianto tak langsung mengiyakan ajakan itu. Ia meminta izin dari ibunya, Khotimah, yang tinggal sekitar dua kilometer dari Ciawun.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Masih ingat dengan pemuda bertelanjang dada mengejar Presiden Joko Widodo saat mengendarai sepeda motor chopper di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018) lalu.
Kabar terbaru, pria bernama Arianto diundang pihak Istana.
Marni (39), Kakak Arianto menyebut, adiknya dijemput pihak Istana sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut Marni, dua orang itu berencana menjemput Arianto atas perintah 'orang Istana Negara'.
Arianto tak langsung mengiyakan ajakan itu. Ia meminta izin dari ibunya, Khotimah, yang tinggal sekitar dua kilometer dari Ciawun.
"Orang tua kami takut Ari diculik. Tapi dua orang itu bilang cuma ingin ajak Ari jalan-jalan ke Jakarta sehari," ujar Marni.
Arianto pun akhirnya berangkat ke Jakarta, menumpang mobil yang dibawa tamunya. Syarat yang diajukan Khotimah, Deni, suami Marni, harus ikut menemani Arianto.
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Arianto tak tahu pasti apakah ia memang akan dipertemukan dengan Jokowi.
"Belum tentu bertemu," ujarnya singkat. Ia selalu berbicara dalam kalimat pendek.
Tonton juga:
Baik Arianto maupun Deni, kakak iparnya, juga tak tahu di mana mereka akan diinapkan. "Lihat saja besok, jadi atau tidak," kata Arianto.
Lantas, apa yang diharapkan Arianto dari rentetan peristiwa yang mengantarkannya berpergian sejauh 140 kilometer dari kampungnya?
"Saya ingin minta kerja di kampung. Saya sebenarnya juga ingin buka usaha," kata dia.
Pendidikan terakhir Arianto adalah sekolah menengah atas. Khotimah berkata, anak kelimanya itu tak dapat melanjutkan pendidikan karena kondisi ekonomi keluarga mereka.
Khotimah tak bekerja, sedangkan suaminya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. Tempat tinggal mereka berada di gang selebar satu meter.