Sedang Tidur di Musala, Pria Ini Tewas Dibantai Orang Diduga Karena Punya Santet
Korban tewas dengan luka-luka sangat mengenaskan. Luka bacok di kepala kiri dan dagu sebelah kiri, pinggang kiri lutut dan betis kiri
TRIBUNJAKARTA.COM, SUMENEP - Pembunuhan yang diduga berlatarbelakang tudingan mempunyai ilmu hitam atau santet kembali terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sebelumnya, kejadian menimpa korban H Abdurrahem (75) warga Dusun Kalompek Desa Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih , Sumenep, Madura, kini muncul kasus serupa terjadi.
Baca: Pemkot Depok Somasi Penutup Akses Jalan ke Kecamatan Limo, Tidak Ditanggapi Akan Dibongkar Paksa
Kali ini korbannya menimpa Punahwi (42) warga Dusun, Barumbung, Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Rabu malam (11/4/2018), sekitar pukul 23.30 Wib.
Korban tewas dengan luka-luka sangat mengenaskan. Luka bacok di kepala kiri dan dagu sebelah kiri, pinggang kiri lutut dan betis kiri yang diduga akibat sabetan senjata tajam.
Bahkan leher korban digorok hingga nyaris putus.
Baca: Begini Pengakuan Bocah SMP yang Dipersekusi, Diarak dan Ditelanjangi Karena Diduga Maling Jaket
Kapolres Sumenep, AKBP Fadhilah Zulkarnain menjelaskan, sesuai keterangan saksi, istri korban, Sahwiyani (37), kejadian itu berawal ketika korban malam itu yang sedang tidur di musalanya sendirian.
Dia tidur sendirian di musala tanpa ada pintunya, yang terletak di samping rumah tempat tinggalnya.
Sedangkan istrinya Sahwiyani tidur pulas juga di kamar rumahnya. Keduanya memang tiap malam tidurnya terpisah.
“Korban memang tiap malam tidur di gubuknya, sedang istrinya yang saat itu sedang sakit karena baru saja operasi cesar,” ujar Kapolres melalui Kasubag Humas, AKP Abdul Mukit, Kamis (12/4/2018).
Baca: Dokter Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8, Polisi: Korban 2 Kali Gagal Ambil Spesialis Jantung
Pada saat keduanya sedang tertidur lelap itulah, diduga pelaku yang sudah merancanakan pembunuhan terhadap korban, mendatangi kediaman korban.
Istri korban pada malam itu terbangun karena mendengar suaminya menjerit-jerit kesakitan.
Walaupun dalam kondisi sakit memaksakan diri keluar kamar mendatang musala tempat suaminya tidur.