Menteri Agama Sebut Rujukan Utama Generasi Milenial dalam Beragama Saat Ini adalah Internet

Pergeseran tersebut merupakan akibat dari era digital yang membentuk peradaban Islam yang serba baru

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, di acara Konferensi Internasional Studi Islam yang membahas mengenai peradaban islam di era digital (Islamic Civilization in the Digital Age), di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (16/4/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan ulama bukan lagi rujukan utama generasi millenial dalam beragama.

Lukman mengutip sebuah riset dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah yang menyimpulkan internet menjadi rujukan utama generasi millenial dalam beragama.

Pergeseran tersebut merupakan akibat dari era digital yang membentuk peradaban Islam yang serba baru.

Hal itu disampaikannya di acara Konferensi Internasional Studi Islam yang membahas mengenai peradaban islam di era digital (Islamic Civilization in the Digital Age), di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (16/4/2018).

"Era digital saat ini mulai membentuk sendiri jenis peradaban Islam yang serba baru. Diantara fenomena baru dalam peradaban Islam era digital adalah bergesernya otoritas keagamaan yang tidak lagi bermuara hanya pada ulama," ujar Lukman.

Baca: Sandiaga Uno Sebut Pemprov DKI akan Bersikap Tegas kepada Calo Rumah Dp Rp 0

"Survei Nasional yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyimpulkan bahwa rujukan utama generasi millenial dalam beragama adalah internet," lanjutnya.

Rujukan internet bukan tanpa risiko, Lukman menyebutkan di dunia maya sering beredar hoaks atau berita bohong yang bermaksud memecah belah bangsa dan merusak perilaku beragama masyarakat, khususnya generasi millenial.

"Para ulama, tokoh agama, akademisi dan kita semua ini juga sering disibukkan dengan beredarnya hoaks atau kabar bohong terkait isu keagamaan yang beredar di kalangan warganet. Tidak jarang bermaksud memecah belah integrasi kita dan mengoyak perilaku beragama kita," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved