Bermodal Drum Bekas Safi'i Mampu Hasilkan Uang Hingga Rp 20 Juta Per Bulan, Ini yang Dilakukannya
Bahan yang digunakan Safi'i hanya drum bekas tiner saja karena kondisinya masih cukup bagus
Penulis: Muslimin Trisyuliono | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muslimin Trisyuliono
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Berawal hanya menjual drum bekas, Safi'i (24) mencoba berinovasi dengan membuat furniture dari barang yang dijualnya.
Saat TribunJakarta.com menyambangi toko miliknya di Jalan Raya Pengasinan, Sawangan, Depok terlihat berbagai furniture inovasi dari drum bekas seperti meja, kursi dan lemari.
Pria yang sudah tiga tahun menggeluti usaha ini tidak terlintas sebelumnya bahwa drum bekas bisa dijadikan sebagai alat yang bisa berguna dan dijadikan benda cukup unik.
"Awalnya iseng-iseng, saya jualan drum bekas waktu itu ada pembeli datang terus setiap hari membeli drum di toko saya," ujar Safi'i, Jumat (20/4/2018).
Karena ia penasaraan akhirnya mencoba bertanya kepada pembeli tersebut, awalnya ia mengaku tidak diberi tahu untuk apa drum tersebut dibelinya.
Setelah beberapa kali bertanya ia diajak menuju gudang dan melihat kursi terbuat dari drum bekas.
Baca: Anak Korban: Hukum Seberat-Beratnya Pelaku Pembunuh Ayah Saya, Jika Perlu Hukum Mati
"Kaget saya melihat kursi bisa dibuat dari drum bekas, saya foto terus dicoba dibuat dirumah pertama kali bikin bisa memakan waktu 25 hari," tambahnya.
Untuk membuat satu bangku dari drum bekas Safi'i dibantu satu orang karyawannya bisa memakan waktu satu minggu dan paling lama dua pekan.
Ia mengaku dalam menjual furniture dari drum bekas memacu dirinya untuk berkreasi secara lebih supaya bisa membuat model baru.
Alat yang digunakan untuk membuat furniture drum bekas hanya menggunakan las listrik dan mesin pemotong besi.
"Lumayan omzet sebulan bisa mencapai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, untuk pasarinnya lewat facebook sudah sampai Surabaya kejualnya," katanya.
Bahan yang digunakan Safi'i hanya drum bekas tiner saja karena kondisinya masih cukup bagus.
"Drum yang kita pakai drum bekas tiner 200 liter, kalau pakai drum bekas oli hasilnya kurang bagus," katanya.
