Ujian Nasional
Server Down, UNBK SMP 1 Tangerang Molor 1 Jam
Menurut Zaki, siswa SMP Kelas 12 mundurnya pelaksanaan UNBK sekitar satu jam, dialami gelombang pertama dan mempengaruhi gelombang dua.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG -- Gangguan internet yang terjadi di Jakarta, membuat UNBK di SMP 1 Tangerang molor satu jam dari jadwal yang telah ditetapkan.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Pertama dilaksanakan serentak hari ini dan mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia.
Server down yang dialami dari pusat juga menimpa SMP 1 Tangerang saat akan menjalankan UNBK pada gelombang pertama.
Zaki bersama kedua temannya, Rafif dan Ridwan, siswa SMP 1 Tangerang, harus merasakan dampak dari server down yang terjadi di Jakarta.
Menurut Zaki, siswa SMP Kelas 12 mundurnya pelaksanaan UNBK sekitar satu jam, dialami gelombang pertama dan mempengaruhi gelombang dua.
Baca: Karena Keinginan Pribadi Dua Korban Ledakan Kapal Pindah dari RSUD Koja ke RSCM
Baca: Politikus Nasdem Ingatkan Gubernur DKI Dampak Negatif Melegalkan Becak
"Gelombang pertama yang harusnya pukul 07.30 WIB mulai jadi molor sejam, pukul 08.30 WIB baru mulai. Jadinya kita yang gelombang dua molor juga harusnya mulai pukul sekira 10.00 WIB jadi jam 11.00 WIB tadi," kata Zaki saat dijumpai di SMP 1 Tangerang, Senin (23/4/2018).
Zaki dan kedua temannya merupakan siswa yang mengikuti UNBK hari pertama gelombang kedua.
Pasalnya, walau mundur satu jam namun durasi waktu yang disediakan dari sekolah tidak dikurangi tetap berdurasi sekira 90 menit.
"Enggak, durasinya disesuain aja sama kayak awal, cuma pulangnya jadi agak lebih sore aja kan molor sejam dari jadwal," kata Ridwan.
Walau mundur sejak karena permasalahan tersebut, menurut ketiga siswa itu, tidak ada kendala lagi yang dialami oleh mereka.
Menurut Zaki, dalam satu sesi disediakan empat lab untuk pelaksanaan UNBK dan 39 unit komputer setiap ruangannya.
"Ada empat lab, satu lab itu ada 39 komputer buat ujian," kata Zaki.