Dokter Spesialis Jantung Ini Kaget Diminta Merawat Setya Novanto Usai Kecelakaan
Sebab, rata-rata pasien mengalami luka. Kemudian, jika pasien mengalami patah tulang, maka akan diperiksa oleh dokter ortopedi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Medika Permata Hijau Mohammad Toyibi merasa janggal saat diminta untuk merawat Setya Novanto yang mengalami kecelakaan.
Sebab, hal itu di luar kebiasaan dalam penanganan pasien yang mengalami kecelakaan.
Baca: Selesai UNBK, Pelajar Ini Tewas Karena Terkena Tendangan Pelatih di Perut Saat Latihan Silat
Hal itu dikatakan Toyibi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (26/4/2018). Dia bersaksi untuk terdakwa Fredrich Yunadi.
"Aneh, kecelakaan tapi panggil saya," ujar Toyibi.
Menurut Toyibi, lazimnya pasien yang mengalami kecelakaan akan dirawat oleh dokter bedah.
Baca: Bertemu Alumni 212, Wasekjen PDI Perjuangan Sebut Jokowi Adalah Prasiden Semua Golongan
Sebab, rata-rata pasien mengalami luka. Kemudian, jika pasien mengalami patah tulang, maka akan diperiksa oleh dokter ortopedi.
Meski demikian, Toyibi dapat memahami bahwa permintaan agar dirinya memeriksa kondisi jantung Novanto karena ada riwayat gangguan jantung.
Apalagi, jantung Novanto sudah pernah dipasang ring.
Baca: 6 Bulan Berikan Layanan Ekstra, Sopir Taksi Fachruroji Diberi Voucer Makan di Restoran dan Bonus
"Tapi kecelakaan itu domainnya dokter bedah," kata Toyibi.
Dalam kasus ini, pengacara Novanto, Fredrich Yunadi didakwa telah melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
Hal itu dalam rangka menghindari pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat itu, Novanto merupakan tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). (Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Diminta Merawat Novanto yang Kecelakaan, Dokter Spesialis Jantung Merasa Janggal