Tak Cuma Soal Beton KCN, Nelayan Cilincing Keluhkan Limbah yang Cemari Lautan: Kita Semua Bersalah

Nelayan tak cuma mengeluhkan soal struktur beton yang terpasang di perairan Cilincing, Jakarta Utara dan belakangan viral

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
CURHATAN NELAYAN - Ketua komunitas nelayan Cilincing, Danu Waluyo bicara soal berkurangnya hasil tangkapan karena ada struktur beton yang merupakan bagian dari proyek pembangunan pelabuhan PT KCN di perairan Cilincing, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Nelayan tak cuma mengeluhkan soal keberadaan struktur beton yang terpasang di perairan Cilincing, Jakarta Utara dan belakangan viral.

Mereka juga mengeluhkan masalah limbah yang tak habis-habisnya mencemari lautan.

Keluhan ini disampaikan ketua perwakilan nelayan Cilincing, Danu Waluyo, dalam konferensi pers permasalahan tanggul beton yang viral bersama manajemen pemilik proyek yakni PT Karya Citra Nusantara (KCN) dan perwakilan pemerintah salah satunya dari Kementerian Kelautan dan Pertanian, Jumat (12/9/2025) kemarin.

Danu mengatakan, selain soal adanya struktur beton yang membuat perjalanan menuju ke tempat menangkap ikan terkendala, ada masalah lain yang tak kalah krusial terjadi di lautan Cilincing, yaitu masalah limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.

"Kami punya permasalahan yang setiap tahun terkait dengan masalah limbah industri. Masalah limbah industri itu melalui sungai, di sini ada keterlibatan seluruh wilayah," kata Danu, dikutip Sabtu (13/9/2025).

Menurut Danu, limbah industri dan limbah rumah tangga masuk melalui aliran sungai yang ada di DKI Jakarta dan pada akhirnya bermuara ke sungai.

Kata dia, permasalahan limbah ini adalah kesalahan semua pihak.

Adapun dampak yang dirasakan para nelayan ialah terganggunya hasil tangkapan hingga kerusakan pada kapal-kapal penangkap ikan.

"Karena limbah rumah tangga maupun limbah industri semua melalui sungai yang bermuara di laut. Faktor kerugian yang dihadapi oleh nelayan, baling-baling harus terkena sampah," kata Danu.

"Jadi semua itu terkena dampak, industri maupun rumah tangga, kita semua bersalah, kita akui saja," sambungnya.

Curhat ke KCN

Di kesempatan yang sama, Danu juga mengutarakan langsung keluhan mereka terkait adanya struktur beton yang terpasang di perairan Cilincing, Jakarta Utara kepada pemilik proyek, PT Karya Citra Nusantara (KCN).

Danu menyebut, hasil tangkapan mereka berkurang sampai 70 persen akibat adanya proyek struktur beton yang sebelumnya viral dan disebut sebagai tanggul beton itu.

"Kemarin kami didampingi oleh Sudin KPKP, kami mengajukan ada pihak nelayan dari pihak kami dirugikan, kami mengajukan kepada KCN. Anggota kami dirugikan, pencarian hasil tangkap sampai 70 persen," kata Danu di depan manajemen PT KCN.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved